
Malang Night Market merupakan program wisata kuliner pemerintah Kota Malang yang diadakan pada malam hari. Aneka jenis kudapan dan makanan berat khas Malang disajikan dalam gelaran bertajuk Night Market yang digelar di Jalan Kiai Tamin, Kota Malang. Lokasinya yang berada di tengah kota bakal menjadi andalan wisata kuliner di Malang. “Tersedia 150 gerai. Dibuka hanya malam hari,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang, Djupri, Kamis, 9 Oktober 2014.
Sepanjang Jalan Kiai Tamin yang berada di jantung Kota Malang itu akan ditutup. Seluruh ruas jalannya bakal ditata dan didekorasi semenarik mungkin. Para pedagang menjajakan makanan khas dari petang hingga malam. Setelah waktu berdagang selesai, tenda akan ditutup dan jalan dibersihkan kembali.
Pemerintah Kota Malang akan mempromosikan acara ini terutama bagi wisatawan yang berkunjung ke Malang. Pemerintah Kota melihat langkah ini bisa mengatasi makin banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Alun-alun Malang. Sejak alun-alun itu direnovasi, banyak pedagang kaki lima tak bisa menggelar dagangan karena terbatasnya tempat.
Kepala Badan Promosi Wisata Jawa Timur, Dwi Cahyono, menyambut positif acara Night Market. Menurut dia, kawasan tersebut harus dibuat semenarik mungkin. Hal yang harus diperhatikan antara lain penataan gerai, makanan yang disajikan, dan lanskap kawasan. “Dulu ada pasar senggol, tapi tak bertahan lama karena tak tertata dengan baik,” kata pemilik museum Malang Tempo Doeloe itu.
Makanan khas Malang yang jarang dinikmati harus bisa disajikan. Tujuannya adalah menggaet wisatawan yang hendak bernostalgia dengan kawasan Malang tempo dulu. Pedagang, kata Dwi, harus diseleks, seperti yang dia lakukan saat menata konsep Malang Kembali atau Malang Tempo Doeloe. Pedagang harus mengikuti tema yang diangkat penyelenggara.
Sumber: Tempo.co.id