
Arema di Stadion Gelora Brantas Batu - Wearemania
Stadion Gelora Brantas merupakan sebuah stadion sepakbola yang terletak di Kota Batu, Malang, yang mulai dioperasikan pada tahun 1984. Stadion ini menjadi kandang Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Batu (Persikoba). Klub perserikatan yang dikelola Pemerintah Kota Batu itu biasa menggelar laga kandangnya di stadion ini.
Stadion ini beralamat di Jl. Sultang Agung, Kota Batu, Jawa Timur. Lokasinya cukup strategis karena berada di tepi jalan utama di kota pariwisata tersebut. Stadion Gelora Brantas dikelilingi oleh Jalan Stadion Barat, Jalan Stadion Utara dan Jalan Stadion Timur. Di sebelah selatan stadion terdapat sebuah lahan lumayan luas yang biasa dipakai sebagai lahan parkir mobil dan sepeda motor. Di sebelah timur stadion terdapat dua sekolah, yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Batu dan Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Batu. Sementara di sebelah barat stadion ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Batu dan Taman Hutan Kota.
Satu pintu utama dan empat pintu pendukung ada di sekeliling Stadion Gelora Brantas Batu. Karena masih tergolong stadion bertipe lama, di sekeliling lapangannya terdapat lintasan lari yang biasa dipakai untuk cabang olahraga atletik. Lapangan dengan dua gawang bercat putih berukuran standar Internasional terhampar tepat di tengah stadion ini. Area di luar lapangan masih didominasi oleh tanah cokelat kemerah-merahan.
Tribun Stadion Gelora Brantas ini cukup menampung kurang lebih 10 ribu penonton ketika menggelar sebuah pertandingan. Ada tiga macam tribun di stadion ini, yaitu tribun ekonomi, tribun VIP dan tribun VVIP, satu-satunya bagian tribun yang memiliki atap. Stadion Nusantara, sebuah blog yang khusus membahas perihal stadion-stadion di Indonesia memberikan nilai C untuk tribun dan tempat duduk Stadion Gelora Brantas. Begitu pula dengan fasilitas pendukung, rumput lapangan, drainase, papan skor manual, dan kondisi stadion yang mendapatkan label yang sama. Stadion ini juga sudah dilengkapi dengan empat buah tiang lampu, sehingga dipastikan bisa menggelar pertandingan malam hari.
Bermain di stadion ini seolah merasakan sensasi berlaga di stadion di kawasan Eropa pada musim dingin. Cukup wajar, mengingat Kota Batu yang berada di dataran tinggi sekitar 700 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tak mengherankan, stadion ini sering pula menjadi destinasi klub-klub Indonesia, tak terkecuali Arema, dan Tim Nasional sepakbola Indonesia untuk menggelar pemusatan latihan (TC). Apalagi, kawasan wisata, hotel dan penginapan yang tersebar di sekitar stadion semakin menambah daya tarik stadion ini.
Sayangnya, potensi Kota Wisata Batu yang terus menggeliat tak diiringi dengan pengembangan potensi ekonomi Stadion Gelora Brantas. Seandainya Pemerintah Kota Batu ataupun ada pihak swasta yang mau memugar stadion ini, merenovasi tribun untuk meningkatkan kapasitasnya, atau sekedar meramaikan dengan kegiatan-kegiatan berupa turnamen, dijamin stadion ini bakal menyumbangkan pemasukan lebih dari sekedar hamparan rumput belaka.
Potensi ekonomi itu sebenarnya sudah ada di lahan parkir luar stadion. Sudah ada banyak pihak pula yang memaksimalkan fungsi lahan menjadi tempat ajang balapan motor cross, kontes burung, atau pentas orkes dangdut. Ajang-ajang seperti ini yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga masyarakat sekitar Stadion Gelora Brantas.
Kurang populernya klub Persikoba sebagai ‘pemilik sah’ Stadion Gelora Brantas di kalangan warga masyarakat turut mengurangi potensi pemasukan dari keberadaan stadion ini. Apalagi, Persikoba hanya klub ‘amatir’ yang terakhir bermain di Liga Nusantara (Linus), tak setenar tetangganya, Arema yang berada di level tertinggi kompetisi nasional.
Tak banyak yang tahu bahwa Arema juga pernah bermarkas di Stadion Gelora Brantas. Skuat Singo Edan yang kala itu ditangani pelatih almarhum Andi M Teguh menggelar laga kandangnya di kompetisi Galatama musim 1990-1992 di stadion ini. Pasalnya, Stadion Gajayana, rumah asli mereka sedang direnovasi usai gelaran Galatama 1989-1990. Kala itu, Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang yang saat ini menjadi homebase Arema masih berupa sebuah embrio.
Terbaru, pada awal 2014 lalu, skuat Arema sempat melakoni laga amal melawan Persikoba Kota Batu. Laga amal untuk korban bencana alam erupsi Gunung Kelud ini berkesudahan dengan skor 5-0 untuk Arema. Gol-gol itu dibuat oleh Ahmad Bustomi, Arif Suyono (2 gol), Dendi Santoso dan Samsul Arif. Laga amal itu menghasilkan dana 50 juta rupiah yang langsung disumbangkan kepada para pengungsi di wilayah Batu oleh seluruh pemain kedua tim.
Kini, sekitar setahun tanpa kompetisi sepakbola nasional dewasa ini, keberadaan Stadion Gelora Brantas pun kian terbengkalai. Turnamen lokal Kota Batu yang dulu rajin digeber di stadion ini juga kabarnnya mendadak menghilang. Peran Pemkot Batu selaku pengelola Stadion Gelora Brantas sangat diperlukan untuk kembali untuk menghidupkan kembali denyut sportivitas di stadion ini.