Maret 27, 2023
?>
Angkot LDG Malang - AKAIBARA

Angkot LDG Malang - AKAIBARA

Angkutan Kota (angkot) jalur LDG ini adalah mobil angkutan umum berwarna biru yang namanya memiliki kepanjangan Landungsari Dinoyo Gadang. Sesuai dengan namanya, angkot yang memiliki identitas khusus berupa garis warna putih ini memiliki trayek setiap harinya dari Terminal Landungsari ke Terminal Gadang melalui Dinoyo.

Sejak 2009, Terminal Gadang tidak lagi difungsikan, sehingga pemberhentian angkot ini pun dipindahkan ke Terminal Hamid Rusdi yang ada di Jalan Mayjend Sungkono Nomer 11, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Namun tidak semua pemilik angkot ini mengganti label trayek yang ada di mobil mereka dari LDG menjadi LDH. Banyak pula yang masih mempertahankan label LDG di angkot masing-masing.

Pindahnya pangkalan LDG dari Terminal Gadang ke Terminal Hamid Rusdi juga tak serta-merta membuat para sopir angkot tersebut menaati aturan tersebut. Banyak pula sopir angkot LDG yang masih bertahan mangkal di depan kios-kios buah Terminal Gadang lama.

Dari Terminal Landungsari, angkot LDG melaju melalui Jalan MT. Haryono, di depan MAN 1 Malang, Mall Dinoyo City (Pasar Dinoyo lama), dan Universitas Islam Malang (Unisma). Sampai di pertigaan lampu merah Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), angkot ini melewati pintu-pintu belakang Universitas Brawijaya, lurus ke Jalan Mayjen Panjaitan, Jalan Brigjen Slamet Riyadi, belok kanan di pertigaan bundaran Kantor PLN Kayutangan ke arah Jalan Jendral Basuki Rahmat.

Sebelum sampai di Alun-alun Malang, angkot LDG melalui depan Toko Buku Gramedia, Toko Oen, dan Sarinah Mall. Sampai di perempatan lampu merah angkot ini lurus ke Jalan Merdeka Barat, belok kanan ke Jalan Kauman, belok kiri ke Jalan KH Wahid Hasyim, belok kiri ke Jalan Ade Irma Suryani, melewati perempatan lalu lurus ke Jalan Pasar Besar. Sampai di pertigaan Matahari Pasar Besar, angkot LDG belok kanan ke Jalan Sersan Harun, belok kiri ke Jalan Kyai Tamin, belok kanan ke Jalan Prof. Moh. Yamin. Angkot LDG melintasi Pasar Comboran di Jalan Sartono SH, lalu belok kanan ke Jalan Kol. Sugiono tepat di bawah fly over Kotalama. Angkot ini melewati depan Stasiun Malang Kotalama, Rumah Sakit Panti Nirmala, lurus terus, lalu belok kiri di perempatan lampu merah ke arah Pasar Induk Gadang, hingga mengakhiri perjalanan di Terminal Hamid Rusdi.

Sementara dari Terminal Hamid Rudsi, angkot LDG keluar berjalan ke barat menuju Jalan Pasar Induk Gadang, belok kanan di perempatan Terminal Gadang lama ke Jalan Kolonel Sugiono. Angkot melewati depan Stasiun Malang Kotalama dan Rumah Sakit Panti Nirmala di bawah fly over Kotalama. Setelah melewati perlintasan kereta api, angkot LDG belok kiri ke Jalan Sartono SH, belok kiri ke Pasar Comboran di Jalan Irian Jaya, lurus ke Jalan Tanimbar, melewati depan SMK Grafika, SMA Negeri 5 Malang.

Sampai di perempatan RSI Aisyiyah, angkot ini belok kanan ke Jalan Sulawesi, belok kanan di pertigaan SPBU ke Jalan Yulius Usman, belok kiri ke Jalan Syarif Al Qodri, belok kiri ke Jalan Ade Irma Suryani. Dari perempatan Kasin, angkot LDG belok kanan menuju Jalan Hasyim Asy’ari, belok kiri di pertigaan Talun ke Jalan Kawi. Angkot ini belok kanan di pertigaan SMP Negeri 6 Malang, ke Jalan Bromo, melewati depan SMA Laboratorium UM, lurus ke Jalan Buring, tembus ke Jalan Besar Ijen Boulevard.

Angkot LDG belok kiri ke Jalan Bandung, melewati MIN 1 Malang, MTsN 1 Malang, dan MAN 3 Malang, lurus ke Jalan Veteran, putar arah di U-turn pertama setelah lampu merah TMP, lalu belok kiri di pojokan lampu merah TMP ke Jalan Terusan Bogor, belok kiri je Jalan Mayjen Panjaitan. Dari perempatan Jalan Soekarno-Hatta, angkot ini melewati pintu-pintu belakang Universitas Brawijaya, pertigaan lampu merah Dinoyo, lalu tembus ke Jalan MT Haryono, melewati depan Unisma, Mall Dinoyo City, dan mengakhiri perjalanan di Terminal Landungsari.

Untuk tarif angkot LDG ini, jauh-dekat penumpang harus mengeluarkan ongkos Rp 4.000 untuk umum, sedangkan untuk penumpang pelajar dikenakan tarif Rp 3.000. Sementara itu, untuk penumpang dari terminal ke terminal, biasanya sopir menerapkan tarif sepihak, yang mencapai Rp 5.000 dengan alasan jauhnya rute yang ditempuh.

?>