
Jus Markisa, Andalan Warga Bunulrejo - Wikihow
Warga Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang memiliki produk olahan yang menjadi andalan. Produk itu berupa minuman jus markisa yang diproduksi oleh warga RW 13. Lebih membanggakannya lagi, buah markisa yang dibuat jus ini merupakan hasil dari sistem pertanian organik yang dikembangkan warga, memanfaatkan sisa lahan yang ada di kelurahan mereka.
Awalnya, jus markisa produksi mereka ini menjadi salah satu produk unggulan warga untuk mengikuti Lomba Kampung Bersih pada Desember 2012 silam. Minimnya tanah lapang yang dimiliki tidak mengurangi akal warga RW 13 untuk berkreasi. Penanaman buah markisa ini menjadi bukti kreasi mereka dalam memanfaatkan lahan yang tersisa.
Lezatnya jus markisa karya warga Bunulrejo membuat juri Kampung Bersinar yang datang terkesima. Juri menilai bahwa warga setempat tak hanya mampu mengatur kampung mereka menjadi bersih dan nyaman, namun juga bisa membuat produk yang sekiranya memiliki nilai jual ekonomi.
Ketua rombongan juri Kampung Bersinar kala itu, Eko Fajar Arbandi mengungkapkan senang dengan perkembangan Kelurahan Bunulrejo yang pesat, namun tetap memedulikan lingkungan hidup di sekitar mereka. Apalagi Kelurahan Bunulrejo juga memiliki jus markisa yang rasanya disebutnya sangat luar biasa. Eko juga menyarankan agar jus markisa hasil produksi warga Bunulrejo bisa dikemas dengan baik, agar semakin menjadi produk andalan warga, dan bahkan berpotensi menembus pasar nasional, maupun internasional.
Tak hanya berkreasi dengan menciptakan produk unggulan berupa jus markisa, warga RW 13 juga menggelakkan penghijauan, pengelolaan tanaman obat keluarga, serta pemanfaatan pekarangan sebagai lahan bernilai ekonomi. Karenanya, RW 13 di Kelurahan Bunulrejo ini dinilai bisa dikembangkan menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Untuk menunjang kelangsungan hidup buah markisa yang mereka tanam, warga RW 13 juga berupaya memproduksi pupuk secara swadaya. Pupuk kompos yang mereka pilih. Hebatnya, bahan baku produksi pupuk kompos itu diambil dari olahan sampah kampung tersebut. Sekali lagi, ini membuktikan betapa kreativnya mereka. Bahkan perkembangannya, warga tak hanya memproduksi pupuk kompos, tapi juga pupuk cair dan pupuk urea organik.
Sayangnya, dalam proses produksi pupuk ini masih menggunakan sistem manual, sehingga waktu menjadi kendala utama. Ke depannya, warga berharap bisa mengembangkan teknologi yang pas untuk usaha mereka tersebut.
Sampai saat ini, produksi jus dan sirup markisa yang ditopang dengan produksi pupuk organik masih menjadi andalan warga RW 13 Bunulrejo. Aktivis RW 13, Eko Suhartono mengugkapkan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan terus dikembangkan di kampungnya. Kepintaran warga mengolah sampah untuk dijadikan pupuk organik demi menopang kehidupan buah markisa yang ditanam tentu semakin membuatnya bangga menjadi warga RW 13 Bunulrejo.