
Pura Luhur Dwijawarsa | Foto: http://krepektempe.blogspot.co.id/
Simbol kerukunan antar umat beragama di Malang tidak hanya ditunjukkan dengan hubungan tetangga Masjid Jami’ dengan Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Malang. Namun juga terjadi di Pura Luhur Dwijawarsa Lesanpuro, Kedungkandang, Malang.
Di kawasan padat perkampungan penduduk yang beragama islam tersebut ada sebuah tempat peribadatan untuk umat Hindu yang bernama Pura Luhur Dwijawarsa. Sebuah tempat ibadah yang dikatakan tertua di Kota Malang dan terbesar di Malang Raya. Selain di Lesanpuro, Pura di Malang Raya ada di Balekambang, kawasan Bromo, dan Pakisaji.
Bangunan Pura yang bertempat di lahan sebesar 1,3 hektar ini berdiri sejak tahun 1957 dan mampu menampung sebanyak 1000 umat Hindu yang terbilang rutin melakukan sembahyang di sana. Lokasi Pura tersebut berada di Bukit Buring yang masuk Kelurahan Lesanpuro kecamatan Kedung Kandang. Gunung sendiri dipercaya sebagai tempat yang sakral yang memiliki kedudukan tinggi untuk beribadah.
Menurut sejarah, berdirinya Pura itu berawal ketika tahun 1957 ada rohaniawan dengan Keluarga Pelajar Bali Indonesia (KBBI) di Malang. Dari pertemuan itu tercetus tentang ide membangun tempat ibadah agama hindu di Kota Malang yang belum ada. Kebanyakan, umat hindu di Malang mempunyai pura di rumahnya sendiri sehingga belum ada yang digunakan oleh masyarakat secara luas.
Dikutip dari laman Paduarsana, Pembangunan Pura dilakukan dengan terlebih dulu membentuk Yayasan Pura Dwijawarsa Malang di hadapan Notaris R. Soeratman, pada 7 Februari 1959 dengan Akta Notaris nomor 13.
Pembangunan Pura itu sendiri baru selesai pada tahun 1968 dan di bulan Mei dilakukan upacara pemelaspasan dan Karya Agung Ngenteg Linggih yang pertama, dipimpin langsung oleh Ida Pedanda Made Kemenuh. Pura Luhur Dwijawarsa akhirnya menjadi pura terbesar umat Hindu di Malang. Pura itu kemudian mengalamii renovasi pada tahun 2008 dan bentuknya semakinm besar seperti saat ini
Setiap bulan Mei, di pura ini selalu ramai dikunjungi oleh umat Hindu dari berbagai daerah di sekitar Malang. Ketenangan dan sejuknya Pura di sini membuat umat Hindu betah. Lebih dari itu, hadirnya Pura ini di tengah masyarakat di perkampungan Lesanpura membuktikan jika rasa toleransi umat beragama di Malang begitu tinggi.