
Peta lokasi Sumber Mbah Raden di Sukun
Sumber Mbah Raden merupakan salah satu sumber mata air yang terdapat di kawasan Kota Malang. Uniknya, di atas sumber air yang terletak di RT 10/RW 06 Kelurahan Sukun ini terdapat sebuah makam.
Letaknya yang berada di kawasan kota, membuat siapa saja mudah untuk mendatangi sumber air ini. Cukup melalui Jalan S Supriadi, Gang VIII, Kelurahan Sukun, Anda sudah sampai di Sumber Mbah Raden. Sumber mata air yang bening itu memang banyak yang mengunjungi, terutama menjelang bulan Ramadhan untuk melakukan ritual keramas bersama. Tak hanya warga setempat, ada pula warga di luar Kelurahan Kasin yang ingin berpartisipasi dalam tradisi turun-temurun tersebut.
Sumber tersebut berupa kolam selebar 76 m2. Kolam tersebut yang menjadi bak besar untuk menampung air sumber yang terus mengalir melalui pipa paralon besar di tepi sungai Bonagung, anak Sungai Metro yang mengalir di bagian bawah. Saat ini Sumber Mbah Raden sudah dikelilingi oleh padatnya perumahan di sekitarnya yang berjajar mengikuti alur Sungai tersebut. Meski demikian, kejernihan airnya tetap terjaga hingga kini.
Di sekeliling sumber terdapat rerimbunan pohon bambu. Namun, kondisinya saat ini sudah tidak banyak lagi, lantaran tergusur rumah dan bangunan beton di sekelilingnya. Tepat di atas sumber, terdapat sebuah makam seseorang yang disebut oleh warga sekitar dengan nama Mbah Raden. Orang itu disebut-sebut sebagai tokoh besar yang turut babat alas atau membuka lahan di daerah Sukun.
Menurut pengakuan Sugeng, Ketua RT 10, yang dilansir dari laman Malang Raya, makam itu sudah ada sejak dahulu saat dirinya masih kanak-kanak. Kata sesepuhnya, Mbah Raden itu laskar Pangeran Diponegoro yang membabat alas di Sukun.
Karena dipercaya dulunya memiliki kesaktian dan dianggap sebagai leluhur setempat, konon makam tersebut sering didatangi orang-orang dari luar Sukun. Mulai dari yang hanya ingin berziarah, hingga mencari wangsit. Tak jarang mereka ada yang sampai menginap.
Di luar hal tersebut, memang sebaiknya makam-makam kuno, seperti yang ada di Sumber Mbah Raden ini sudah sepatutnya untuk dilestarikan. Bahkan tidak mungkin, dari situ dapat digali potensi wisata yang bisa menjadi sumber ekonomi warga setempat.