Maret 27, 2023
?>
Candi Singosari diperkirakan salah satu sisa Istana Kerajaan Singosari

Candi Singosari diperkirakan salah satu sisa Istana Kerajaan Singosari

Singosari atau Singhasari adalah sebuah kerajaan besar yang pernah ada di Nusantara. Kebesaran itu selalu menjadi sebuah pertanyaan yaitu dimana letak istana kerajaan Singosari?.

Penelitian terhadap letak Kerajaan Singosari sudah dilakukan sejak masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Apalagi, runtuhnya Singosari termasuk kemarin sore karena baru terjadi pada tahun 1292 yang kemudian langsung berlanjut ke kerajaan Majapahit. Hampir sama dengan Majapahit, mereka hingga kini juga tidak ditemukan secara lengkap dimana posisi istana kerajaannya. Padahal Singosari dulu adalah sebuah negara yang cukup besar dengan kekuasaan meliputi wilayah Jawa Timur hingga Sumatera, sebuah kejayaan yang mengundang kerajaan di Cina untuk melakukan penyerangan.

Saat ini sisa kerajaan Singosari hanya bisa dilihat dari beberapa candi seperti Candi Singosari, Candi Jago, Candi Kidal, dan beberapa candi lainnya. Juga ada sebuah petilasan dan peninggalan lain. Sementara letak posisi istana kerajaan Singosari masih simpang siur.

Dari sebuah penelusuran yang pernah dilakukan oleh Jawa Pos Radar Malang ada sebuah kesimpulan yang diyakini mendekati kebenaran tentang keberadaan istana Kerajaan Singosari. Hal ini terjadi karena penelitian itu dilakukan oleh Drs. Blasius Suprapta M. Hum. dan disertakan dalam desertasinya.

Blasius melakukan penelitian dengan peninjauan lapangan bersama tim Jelajah Seribu Situs dari Radar Malang dan Disbudpar Malang. Hasil penelitian itu adalah istana Kerajaan Singosari ada di dua wilayah. Yang pertama adalah masa Ken Arok hingga Raja Wisnuwardhana awal, yang kedua adalah istana tersebut dipindahkan di wilayah yang lebih besar.

Sungai Bango dan Sungai Brantas mengapit Muharto. Diperkirakan di sana adalah Istana Kerajaan Singosari
Sungai Bango dan Sungai Brantas mengapit Muharto. Diperkirakan di sana adalah Istana Kerajaan Singosari

Istana yang pertama terletak di daerah yang disebut Muharto, Blasius menyatakan jika dulu Ibukota Singosari adalah Kutaraja atau daerah Muharto dengan Kuto Bedahnya. Di sana ada sebuah pertemuan Sungai Brantas dan Sungai Bango, sang peneliti juga mendasarkan dugaan ini pada sebuah catatan Gubernur Inggris di Jawa yaitu Raffles, dari catatan itu di Muharto juga terdapat sebuah benteng sepanjang 1mil.

Bukan hanya catatan Raffles saja yang dijadikan dasar, disana di tahun 1882 pernah ditemukan Arca Dwarapala, sebuah arca yang disimbolkan sebagai penjaga istana Kerajaan Singosari. Selain itu, di sepanjang Sungai Bango juga ada patirtaan yang masih ada hingga saat ini.

Kemudian, Wisnuwardhana memindahkan pusat kerajaannya ke sebelah utara. Di saat itulah Singosari menjadi sebuah kerajaan besar karena tahta diteruskan oleh anaknya yaitu Kartanegara. Ibu Kota baru itu terletak di daerah Kecamatan Singosari saat ini.

Dari sebuah literatur yang banyak beredar, Blasius menyatakan jika pintu masuk Istana Kerajaan Singosari ada di sebelah timur, dari Jalan Surabaya-Malang, jalan Provinsi itu memang sudah ada sejak zaman dahulu dan merupakan jalur kuno. Temuan itu semakin lengkap karena di Singosari ada Arca Dwarapala yang masih ada hingga saat ini.

Istananya sendiri diperkirakan ada di Dusun Kadipaten, Desa Candirenggo sekarang. Disana terdapat banyak sekali sisa kerajaan seperti permukiman kuno, patirtaan, batu kuno, gerabah, dan juga empat buah candi yang ukurannya lebih kecil dari Candi Singosari.

“Singosari sebagai Ibu Kota di disain dengan sangat bagus, dekat dengan pegunungan dan ada saluran air alami yang dialirkan ke perkotaan,” kata Blasius.

?>