
Jika Anda pergi ke Pujon, di pinggir jalur Provinsi Malang-Kediri ada sebuah tugu unik dengan landmark kendaraan jeep. Tugu tersebut memang sengaja dibuat untuk memperingati pertempuran status quo sehingga namanya adalah monumen status quo.
Monumen ini dibuat untuk mengenang perjuangan laskar pejuang TNI yang dipimpin oleh Kopral Kastawi. Dirinya secara gagah melawan Belanda di Pandesari yang dikenal dengan garis demarkasinya atau garis status quo. (baca tentang keberadaan garis itu disini)
Pada pertempuran tersebut beberapa barang yang ada di pos Belanda seperti jeep, topi baja, senjata hingga alat komunikasi berhasil disita. Meskipun demikian, pertempuran tersebut juga membuat Kastawi gugur meskipun dikatakan pihak Indonesia adalah pemenang dari pertempuran sengit itu.
Usai pertempuran yang sangat sengit tersebut, Minggu 19 Desember 1948 Belanda melakukan balasan. Caranya, mereka melakukan patroli melebihi batas garis demarkasi yang sudah ditetapkan.
Saat berpatroli, di garis wilayah RI ada Sukirno, Kamso, dan Kacung Permadi yang bertugas di pos I, sekitar jam 9.30 Belanda yang dipimpin oleh Mison datang dengan tiga orang lainnya, sejenak kemudian mereka kembali ke garis wilayah Belanda. Seolah melakukan provokasi pada siang hari Belanda datang lagi dengan jumlah yang lebih banyak. Mereka kemudian menembaki pos yang membuat Kacung Permadi gugur.
Selain pos I, mereka juga menyerang pos II yang menyebabkan Soejadi gugur, sedang di pos III dan IV mereka melukai beberapa orang penjaga. Sementara dari pihak Belanda ada dua orang serdadu mereka yang tewas tertembak.
Karena itulah untuk mengenang dua peristiwa itu dibuat monumen di sekitar garis demarkasi Pandesari. Bentuk utamanya adalah jeep, patung pejuang yang gugur, serta relief pertempuran di sekitar status quo.
Peletakan batu pertama pembangunan monumen dilakukan pada tanggal 17 September 1982. Kemudian setelah tiga bulan pembangunan, monumen diresmikan pada tanggal 27 Desember 1982 oleh Pangdam VIII Brawijaya, Mayjen TNI AD Moergito.
Dikutip dari ppmpujon.cf, dikatakan jika makna yang terkandung dari keberadaan benda-benda di sekitar monumen adalah sebagai berikut:
- Patung pejuang menggambarkan gugurnya kopral Kastawi
- Relief kapal Renville menggambarkan asal mula garis status quo.
- Relief Pertempuran I : Menggambarkan gugurnya Kopral Kastawi
- Relief Pertempuran II : Menggambarkan gugurnya Kacung Permadi