Maret 28, 2023
?>

Herlina Kasim, sosok srikandi Indonesia yang ikut berjuang di medan perang Trikora. Namanya abadi dan dikenang dengan julukan Pending Emas.

Herlina lahir di Malang pada 24 Februari 1941, setelah menyelesaikan Sekolah Rakyat pada tahun 1953, dirinya pun ke Jakarta dan kemudian pada tahun 1963-1964 bergabung dengan Pendidikan Militer Korps Wanita Angkatan Darat.

Herlina adalah pejuang Trikora, sebelum dia menjadi sukarelawati, bersama penduduk sekitar Herlina melakukan demonstrasi menentang Dewan Boneka bentukan Belanda dan mengajak mereka yang bergabung untuk berjuang merebut Irian Barat. Maluku sendiri kala itu menjadi garis depan yang kian memanas menyusul dibentuknya Dewan Boneka bentukan Belanda di Irian.

Kemudian saat Presiden Sukarno mengumumkan operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) Herlina yang bekerja di media Mingguan Karya Ternate tergugah hatinya. Dirinya kemudian minta izin ke Panglima Kodam XVI Pattimura untuk diterjunkan ke rimba Irian dan berjuang bersama yang lain merebut Irian dari tangan Belanda.

Akhirnya Herlina bersama 20 sukarelawan lain terjun di hutan-hutan yang belum terjamah. Dia adalah satu-satunya wanita yang berjuang. Keberhasilan itu kemudian membuat Presiden memberikan tanda jasa berupa pending emas, sebuah ikat pinggang yang terbuat dari emas murni 500 gram dan uang senilai Rp 10 juta.

Beberapa waktu kemudian, Herlina mengembalikan hadiah itu. Karena dirinya beralasan jika perjuangan untuk Irian Barat adalah keikhlasan, dan dia juga tidak merasa enak saat mengetahui rekan-rekan seperjuangannya mengalami cacat saat berjuang merebut Irian Barat.

Herlina kemudian tenggelam bersama keasyikan di dunianya sendir. Baru kemudian pada tahun 2011 dirinya muncul setelah pada 50 tahun Trikora, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan DPR mengubah nama Papua menjadi Irian kembali. Karena memang menurutnya nama Irian mengingatkan kembalinya mereka ke NKRI, sementara nama Papua adalah gerakan dari OPM yang ingin Papua merdeka.

1 thought on “Herlina Kasim, Pending Emas Dari Malang

Comments are closed.

?>