Punden Wandanpuro, Tempat Kumpulnya Leluhur di Bululawang (C) SMK10NOVEMBER
Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang memiliki sebuah situs sejarah berupa punden. Tempat yang oleh masyarakat setempat disebut Punden Wandanpuro ini oleh warga setempat diyakini sebagai tempat kumpulnya leluhur di Bululawang dan sekitarnya.
Punden ini konon sebagai simbol yang menceritakan tentang perjuangan seseorang yang babat alas alias menemukan keberadaan Desa Wandanpuro. Punden ini diyakini merupakan tempat peristirahatan sebelum menuju Desa Sanggrahan yang tak jauh dari Wandanpuro. Punden ini dahulu dijadikan tempat peristirahatan karena lokasinya berdekatan dengan sumber mata air atau dalam bahasa jawanya “belik dan kucur”. Pasalnya, terdapat dua kucur di bawah punden tersebut yang mengalir berasal dari sungai brantas.
Menurut cerita dari para sesepuh, Punden Wandanpuro sering dijadikan tempat berkumpulnya para arwah leluhur dari wilayah Bululawang, seperti daerah Lumbang, Sempalwadak, dan sekitarnya. Ada pula yang datang dari timur Jago Pati, Semeru dan tempat lainnya. Prosesi berkumpulnya para arwah itu biasanya terjadi pada malam Senin dan malam Kamis.
Punden Wandanpuro ini sendiri tidak berwujud petilasan, melainkan hanya batu prasati. Batu ini ditemukan di dekat lokasi punden tersebut. Saat ditemukan di sekitar kucur dekat punden, awalnya batu itu dibuat untuk mencuci baju. Baru diketahui jika itu batu prasasti saat batu itu dibalik membentuk menyerupai patung.
Di punden itu terdapat dua pohon beringin besar yang sudah berumur puluhan tahun lalu. Salah satu pohon tersebut yang sempat roboh beberapa tahun lalu, kini sudah tumbuh kembali. Selain itu, untuk melindungi keberadaan Punden Wandanpuro, warga setempat membuatkan pelindung berupa rumah-rumahan. Hingga saat ini punden tersebut sering dimanfaatkan sebagai tempat memainkan kesenian bantengan dari warga Desa Wandanpuro yang dikenal dengan sebutan Macan Putih. Tradisi Suroan juga masih sering digelar di tempat ini tiap tahunnya.
