Maret 27, 2023
?>
Anggrek Selop yang dibudidayakan

Anggrek Selop yang dibudidayakan

Anggrek Selop, tidak banyak yang tahu tentang tanaman yang satu ini meskipun menjadi sebuah maskot di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan.

Angrek ini terdapat di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang keberadaannya terancam punah karena perburuan tanaman langka dan juga penebangan kayu secara liar yang menyebabkan habitat bunga ini menjadi rusak.

Tanaman ini punya nama ilmiah Paphiopedillum glaucophyllum itu dikenal juga dengan nama anggrek kantong atau anggrek kasut berbulu. Anggrek selop mirip dengan anggrek varietas mouquetianum yang merupakan anggrek endemik di Jawa Barat.

Anggrek selop ini termasuk anggrek terestrial, yang dapat dijumpai di tepi jurang yang curam di lereng gunung semeru selatan, Jawa Timur. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 450-770 meter di atas permukaan laut dengan area tumbuh diatas tanah dan karang pada sisi bukit yang curam.

Keindahan bentuk bunganya mengundang manusia-manusia tidak bertanggung jawab menjarah dan mencabutnya dari habitat aslinya. Menyebabkan keberadaan anggrek ini cukup terancam di alam.

Pada tahun 1965 -1980 pemburuan akan anggrek cantik ini tidak dapat dihindarkan. Keindahan dan harga jual yang tinggi inilah yang menjadi salah satu alasan anggrek selop ini dijadikan komoditas ekspor (komersil) tanpa memperhatikan pentingnya konservasi anggrek ini, hingga sekarang keberadaannya sulit ditemukan.

Karena langka, anggrek selop dimasukkan dalam daftar Apendiks 1 Konvensi Perdagangan Internasional untuk Tumbuhan dan Satwa Liar (Convention on International Trade in Endangered Species/CITES) artinya tanaman ini tidak boleh diperdagangkan dalam bentuk apa pun.

Sementara di Indonesia, masuk ke dalam 29 anggrek yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1999 tanggal 27 Januari 2009. Agar tidak punah, Kebun Raya Purwodadi pun melakukan budidaya dan perbanyakan secara alami sehingga ada sumber plasma nutfah.

?>