
Cerita Naas Dibalik Tugu Metro Kepanjen
Tugu Metro Kepanjen bukan sekadar bangunan penghias tapian Jembatan Metro. Tugu tersebut terbilang bersejarah karena menjadi simbol pengingat sebuah peristiwa naas yang sempat terjadi di Jembatan Metro.
Kecelakaan tragis itu terjadi 21 November 1985. Sebuah kendaraan truk proyek yang saat itu ditumpangi sekitar 80 orang penumpang pekerja bangunan terjun bebas ke Sungai Metro. Akibatnya, 49 orang dilaporkan meninggal dunia. Banyaknya korban meninggal karena kala itu truk ditutup dengan terpal, dan ekor truk menghadap ke hulu sungai atau arah datangnya aliran sungai yang kebetulan saat itu sedang deras-derasnya di musim penghujan.
Untuk memperingati kejadian itu, di tepi jembatan tersebut didirikanlah sebuah monumen penanda yang sering disebut warga dengan nama Tugu Metro. Tugu tersebut berbentuk empat buah bangunan menyerupai layang-layang yang saling mengapit papan nama yang berisi nama-nama korban kecelakaan. Sengaja dipasang di tepi Jembatan Metro agar siapa saja yang melintas dapat berhati-hati saat melintas di area tersebut.
Sebelum dibangun satu jembatan lagi, Jembatan Metro memang memiliki tingkat kerawanan bagi pengguna jalan. Terdapat sebuah tikungan tajam di depan Pemandian Metro yang berbahaya untuk kendaraan besar seperti bus dan truck. Setelah dibangun satu jembatan lagi di sisi jembatan yang lama pun, siapa saja yang melintas tetap wajib waspada. Pasalnya di daerah situ kerap ada gangguan-gangguan secara mistis berupa penampakan yang disinyalir korban kecelakaan tragis pada tahun 1985.