Maret 24, 2023
?>
Nostalgia di Warung Sate dan Gule Kambing Bang Saleh (C) BURPLE

Nostalgia di Warung Sate dan Gule Kambing Bang Saleh (C) BURPLE

Warung Sate dan Gule Kambing Bang Saleh yang berada di kawasan Embong Arab itu cukup ternama di Kota Malang. Keberadaan dan kelezatan rasa sate dan gule kambingnya yang sudah ada sejak tahun 70-an, nyaris tidak pernah berubah.

Begitu masuk melalui pintu warung, Anda akan langsung dibawa ke masa lalu, ketika pertama kali diajak orang tua Anda ke warung ini. Asap dari hasil pembakaran sate yang akan menyambut, sama seperti kala itu Anda protes karena sangat mengganggu pernapasan.

Warung ini cukup ramai dikunjungi mereka yang tengah kelaparan, terutama ketika malam hari. Tempat makannya yang relatif kecil, membuat para pengunjung sering berdesak-desakan ketika mengantri atau untuk melahap tusuk demi tusuk sate yang dipesan.

Sate kambing memang menjadi menu andalan di warung sate ini. Begitu pula dengan gulenya yang menggoda. Lebih mantab lagi ketika sate dan gule kambing itu berkolaborasi dalam rangka mengenyangkan perut.

Selain itu, kursi-kursi tua di tempat makan yang tak berubah sejak tahun 70-an cukup kuat membawa ingatan para pengunjung yang ingin bernostalgia. Terlebih suasana ruangan yang dibiarkan tetap terjaga kejadulannya oleh sang pemilik.

Para pengunjung kebanyakan berasal dari kaum Arab, yang memang mendominasi kawasan tersebut. Maka, tak heran jika nuansa padang pasir sering menghiasi pandangan dan pendengaran kita di sana. Namun, tak sedikit pula warga lain ras yang datang untuk mencicipi menu yang disajikan Warung Sate dan Gule Kambing Bang Saleh.

Kepulan asap yang terbang meninggalkan mangkok tempat gule dihidangkan, menebarkan aroma yang makin membawa pengunjung ke memori masa lampau. Nafsu makan yang berjalan seiring dengan keinginan bernostalgia akan berpadu ketika piring-piring berisi nasi hangat berdatangan. Sate 10 tusuk pun datang menyusul, makin menggoda untuk segera disantap.

Awalnya, 10 tusuk sate datang hanya berlumurkan kecap manis saja. Sepiring saus kacang yang lengkap dengan kecap manis, sambal, potongan jeruk nipis dan irisan bawang merah, tersaji secara terpisah. Ambil sate kambing dari piringnya, lalu pindahkan ke piring berisi saus kacang tersebut. Dijamin, rasa satenya bakal makin lezat di lidah.

Daging sate kambing di Warung Sate dan Gule Kambing Bang Saleh ini empuk, tidak alot, dan tidak berbau (kambing). Ditambah dengan bumbu kacang dan aneka campurannya benar-benar sanggup menggoyang lidah. Disarankan untuk menambahkan saus kacang atau kecap sate ke kuah gule, pasti rasanya akan semakin nikmat. Sensasi manis akan menyelinap di antara rasa gurihnya gule, meski tanpa dicampur pun rasanya sudah enak.

Kuah gulenya kental tidak encer, karena dicampur santan yang berwarna kekuningan. Paling pas jika kuah ini diseruput selagi hangat. Daging kambing yang berenang di antara kuah terasa empuk sekali ketika digigit. Apalagi ada taburan bawang goreng yang jumlahnya cukup berlimpah pada piring-piring gule. Gurih, dan porsinya pun cukup memuaskan.

Kini warung sate itu dijalankan oleh kakak-beradik yang tak lain adalah anak Bang Saleh, yang juga keturunan Arab. Abah dan Umi mereka hingga kini ternyata masih sehat, meski hanya memantau keadaan warung sesekali saja.

Jika Anda kangen dengan suasana makan di Warung Sate dan Gule Kambing Bang Saleh, datang saja ke sana, karena warungnya masih kokoh berdiri di Jalan Ade Irma Suryani No. 42, Kauman, Klojen, Kota Malang. Warung ini buka setiap pukul 09.00 hingga 23.00 WIB. Silakan bernostalgia sepuasnya.

?>