
Kampung tematik kini mulai berkembang di Kota Malang, salah satunya adalah Kampung Organik di Keluruhan Wonokoyo. Siapa sangka, kegiatan yang awalnya digunakan untuk lomba antar kampung pada tahun 2012 ini, kini justru masyarakat utamanya RW 4 punya sistem pertandian organik.
Pertanian organik adalah jenis pertandingan yang tidak menggunakan pupuk kimia, mereka banyak membuat pupuk organik yang dikembangkan sendiri oleh warga. Di RW 4 sendiri ada lima RT, dan setiap RT memiliki green house berukuran 6×10 meter dan 6×12 meter yang dikelola secara mandiri.
Dari keterangan ketua RW 4, Nawang Nugraining, dikatakan jika dari green house tersebut pengelolaan pertandian organik dilakukan, pupuknya berasal dari bahan yang mudah diperoleh misalnya sisa sayuran yang diolah menggunakan komposter. Selain pupuk, sistem pengairan juga menggunakan air tanah dari sumur, bukan dari PDAM yang biasanya ada kaporitnya.
Pertanian organik di Wonokoyo memproduksi sayuran, seperti brokoli, bayam merah, bayam hijau, sawi daging, sawi kaylan dan lain sebagainya.
Tentu, kampung yang berawal dari lomba kampung bersinar yang digelar Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ini memang sudah berkembang pesat. Tidak jarang banyak sekali warga lain yang belajar untuk bercocok tanam.
Di akhir cerita, Nawang menyatakan jika potensi kampungnya memang bisa tergali dari penamaan kampung organik. Karena bisa meningkatkan taraf hidup warga sesuai dengan kriteria penilaian manfaat sosial ekonomi.