Maret 26, 2023
?>
Hujan Es Batu Pernah Menyerang Malang - Youtube

Hujan Es Batu Pernah Menyerang Malang - Youtube

Hujan es batu menjadi fenomena unik tersendiri lantaran berbeda dari hujan pada umumnya yang mengandung air. Fenomena tersebut pernah menyerang Malang, bahkan tercatat sampai beberapa kali di lokasi-lokasi yang berbeda.

Dilansir dari laman Halomalang, Kepala Seksi Observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Rahmatullah Aji pernah menjelaskan, hujan es biasa terjadi pada awal musim penghujan. Fenomena itu lazim turun di wilayah tropis. Rata-rata butiran es yang jatuh ke bumi berdiameter antara 3-5 sentimeter. Awalnya, butiran es itu berwujud bongkahan besar, yang kemudian berangsur mencair setelah turun ke bumi.

Fenomena hujan es batu ini pernah melanda kawasan Blimbing, Kota Malang pada 28 Nov 2007. Ketika itu hujan es berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB. Ada beberapa pohon dan baliho yang berjatuhan, meski tidak ada korban jiwa. Selang sehari, fenomena tersebut berulang. Kali ini hujan es batu disertai angin kencang menyerang sekitar Jalan Bandung, Kota Malang sekitar pukul 16.30 WIB. Warga sempat kaget, bahkan sebagian besar pengendara motor memilih menepi dan berteduh menghindari es batu yang berjatuhan. Saksi mata, Supono, menuturkan es batu yang berjatuhan di atas genting rumahnya berukuran 3 sentimeter. Air yang turun bersamaan dengan es batu itu juga terasa dingin. Fenomena ini menurut pengakuannya hanya berlangsung selama lima menit saja.

Sementara itu, pada 21 Oktober 2011, dilansir dari laman Beritajatim, cuaca ekstrem juga pernah menerjang Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Krebet Timur, Kecamatan Bululawang. Sekira pukul 15.00 WIB, hujan es disertai tiupan angin puting beliung memporak-porandakan kampung tersebut. Tercatat tak kurang dari 15 rumah milik warga RT.22/RW.05 mengalami kerusakan dan porak-poranda disapu puting beliung. Selain atap rumah yang berterbangan terbawa angin, banyak tembok rumah warga yang retak. Butiran es sebesar kira-kira seukuran ibu jari manusia turun bersamaan dengan lebatnya guyuran hujan. Selang beberapa saat, tiupan angin kencang yang cukup dahsyat turut merusak sebagian rumah warga. Satu pohon tua berukuran besar yang ada di tepi Jalan Raya Bululawang roboh. Pohon jenis randu itu menimpa tiga rumah, namun tak sampai memakan korban jiwa. Satu kandang ayam milik warga setempat juga tak luput dari terjangan angin. Beruntung ribuan ekor ayam yang ada di dalam kandang baru saja dipanen oleh sang pemilik, sehingga kerugian materi tidak terlalu banyak. Hujan es batu yang berlangsung sekitar 20 menit itu membuat rumah warga juga kebanjirang lantaran atap rumah mereka rusak oleh puting beliung. Fenomena ini juga menyebabkan sejumlah tenaga mekanik dari PLN sibuk membetulkan jaringan listrik yang padam. Satu gardu induk berukuran besar nyaris roboh tersapu angin, sedangkan jaringan kabel listrik dan telepon umum berserakan hingga menyentuh tanah dan atap-atap rumah milik warga.

Fenomena hujan es batu ini juga pernah terjadi di Kabupaten Malang pada 23 Februari 2012. Dilansir dari Kompas, hujan deras disertai butiran es melanda wilayah Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Kilatan petir dan angin kencang turut mewarnai hujan deras yang terjadi sekira pukul 14.30 WIB itu. Kondisi ini membuat warga panik dan para pengguna jalan di wilayah setempat kalangkabut untuk berteduh. Pasalnya, butiran es berbentuk kristal es yang membeku sebesar biji jagung berjatuhan bersamaan dengan air hujan.

Pada 28 Januari 2013, warga Malang Raya juga dikejutkan dengan fenomena hujan es batu ini. Dilansir dari Antara News, fenomena tersebut terjadi di beberapa tempat di hari yang sama. Hujan es batu disertai angin kencang di Kecamatan Karangploso dan sekitarnya mengakibatkan puluhan rumah rusak, sejumlah baliho berukuran besar roboh, dan pohon tumbang. Wilayah Kota Malang pun tak luput dari amukan hujan es batu ini, seperti di kawasan Kelurahan Tlogomas dan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru. Sejumlah atap rumah warga berterbangan, kaca-kaca rumah pecah, sehingga air hujan membanjiri rumah tersebut. Selain itu, sejumlah rumah di Tlogomas VIII juga rusak karena tertimpa pohon yang tumbang, begitu pula beberapa warung di lingkungan SMK PGRI 3 Tlogomas yang ambruk akibat tertimpa tandon air dan tower milik sekolah tersebut. Banyak pula baliho Calon Wali Kota Malang yang terpasang di sepanjang Jalan Raya Tlogomas hingga Dinoyo ambruk, hingga melintang di badan jalan. Kondisi itu sempat dilaporkan membuat lalu lintas kendaraan dari arah Kota Malang menuju Kota Batu macet total hingga beberapa jam.

Masih menurut Rahmatullah Aji, hujan es biasanya terbentuk akibat adanya awan Komulunimbus yang berlapis-lapis dengan arah vertikal hingga mencapai titik beku atau freezing level. Bongkahan es akan tercipta jika awan itu diterjang puting beliung. Potensi terjadinya hujan es cukup tinggi pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Fenomena ini terjadi secara lokal dan sporadis. Jadi, Anda diimbau untuk mewaspadai jika melihat awan gelap disertai angin kencang. Itulah tanda-tanda munculnya angin puting beliung yang disusul hujan es.

?>