Maret 23, 2023
?>
Kisah Sih Handoyo, Sang Warga Kehormatan Pos Indonesia

Kisah Sih Handoyo, Sang Warga Kehormatan Pos Indonesia

Untuk pertama kalinya ada predikat Warga Kehormatan Pos Indonesia. Gelar itu jatuh pada Sih Handoyo yang dinobatkan dalam grandlaunching kerja sama antara PT Pos Indonesia (Persero) dan PT Antam (Persero) terkait penjualan emas batangan di Kantor Pos Malang, Senin (6/2/2017).

Siapakah Sih Handoyo? Warga Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang itu merupakan petugas pos pengantar desa yang mulai bekerja sejak tahun 1962. Sejak jaman Presiden Soekarno, ia sudah bekerja sebagai petugas pos. Tak heran jika kakek yang akrab disapa Handoyo itu menjadi salah satu saksi perjalanan Pos Indonesia yang sudah berusia 270 tahun.

Setiap harinya, Handoyo bertugas mengantarkan barang yang masuk area luar batas antar Pos Indonesia. Artinya, setiap hari ia harus mengantarkan barang dari kantor desa setempat ke alamat tujuan.

Perjuangan Handoyo untuk mengantarkan barang bisa dibilang tidak mudah. Setiap hari, pria yang saat ini tinggal di Kampung Kemudinan Lor, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang itu harus berjalan kaki dengan jarak tempuh puluhan kilometer, karena memang kala itu Handoyo belum memiliki kendaraan operasional. Bahkan, ketika hujan turun, masalah besar harus diterjangnya. Sambil sesekali berteduh, Handoyo harus mencari daun pisang untuk melindungi barang yang diantarnya dari air hujan.

Biasanya, Handoyo mengantarkan surat setiap seminggu sekali. Ia beredar mengantarkan surat ke daerah sekitar Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Namun kadang kala, dia harus mengambil barang yang hendak diantarnya hingga ke Kecamatan Turen, yang terletak sekitar 35 kilometer dari Sumbermanjing Wetan. Ya, tentu dengan berjalan kaki. Sudah berkilo-kilo ditempuhnya sebagai petugas pos, hingga tak mampu diingatnya.

Selain menjadi petugas pos pengantar desa, Handoyo juga menyambung hidup sebagai petani. Pasalnya, kakek lima anak itu tak bisa mengandalkan upah dari hasil menjadi petugas pos pengantar desa saja. Meski bayarannya tidak banyak, kakek 81 tahun itu mengaku bangga karena ikut berperan dalam perkembangan perusahaan pos milik negara tersebut.

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W Setijono menegaskan, pemberian gelar sebagai Warga Kehormatan Pos Indonesia kepada Handoyo itu sebagai apresiasi kepada petugas pos pengantar desa yang telah ikut berjuang dan menjadi saksi sejarah perkembangan Pos Indonesia.

?>