Maret 27, 2023
?>
museum pendidikan kota Malang

museum pendidikan kota Malang | Foto surya.tribunnews.com

Perjalanan pendidikan di Indonesia memang menarik untuk dipelajari di masa sekarang. Untuk dapat memahami lebih lanjut mengenai sejarah pendidikan di Indonesia, dapat dilakukan dengan cara mengunjungi museum Pendidikan kota Malang.

Museum ini terletak di kawasan Malang International Education Park (MIEP) Tlogowaru, Malang. Museum yang didirikan pada tahun 2010 ini kurang lebih sudah memiliki 200 buah koleksi barang-barang pendidikan. Barang-barang yang terkumpul tersebut berupa benda tradisional maupun modern. Tidak hanya piranti inti dalam bidang pendidikan tapi juga tersedia pajangan benda-benda pendukung pendidikan. Termasuk mengenai seni dan kebudayaan di Indonesia.

Untuk benda-benda pendidikan yang tradisional yang ada di museum ini yaitu sabak dan grip, daun lontar, buku-buku kuno, pulpen, mesin ketik, dan komputer. Sabak dan grip merupakan satu paket alat tulis yang terbuat dari batu. Alat tulis ini digunakan masyarakat Indonesia tahun 1950-an. Jika dianalogikan, sabak adalah buku tulis dan grip adalah pulpennya.

Juga ada daun lontar sebagai tempat mengabadikan tulisan. Mesin ketik pun tak luput dari koleksi. Sebab, mesin inilah yang digunakan untuk merapikan tulisan sebelum komputer dan laptop merajalela seperti sekarang.

Sedangkan untuk piranti pendukung pendidikan ada bangku sekolah, seni dan budaya Indonesia. Bahkan juga ada sepeda angin, sepeda kuno, dan tas para pengajar kala itu.

Untuk kelengkapan seni dan budaya Indonesia nampak dari barisan mannequin yang mengenakan pakaian adat daerah di Indonesia. Misalnya Jawa, Aceh, dsb. Tak hanya pakaian adat saja yan dikenakan tapi juga pakaian dinas para guru dari waktu ke waktu.

Sepeda-sepeda zaman dulu yang ada disini juga nampak dari ciri tempat air minum yang menempel di sepeda dengan tempat barang di kanan dan kiri sepeda. Bangku sekolah yang ada dulu berbentuk lebih panjang. Dimana antara meja dan kursi menjadi satu. Selain itu juga ada alat komunikasi yaitu telepon kuno.

Masa menempuh pendidikan di sekolah pun tak luput dengan namanya permainan. Ya, beberapa permainan tradisional yang dulu menjadi favorit para murid tersedia pula disini.

Tak hanya itu, juga nampak foto-foto para pahlawan pendidikan disana. Hal ini berkaitan dengan perjuangan para pahlawan tersebut yang memerjuangkan pendidikan agar dapat dinikmati anak cucu mereka kelak.

Pendidikan akan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Setiap perkembangan pun pasti memiliki kenangan dan kebahagiaan tersendiri bagi yang pernah mengalami. Salah satu perbaikan untuk kedepan dapat dilakukan dengan melongok sejarah di masa lalu. Alternatifnya yaitu dengan mengunjungi museum Pendidikan di Kota Malang ini.

?>