
Cerita Kegigihan Ipda Friska Nufrida Romadona (C) TRIBUNNEWS
Ipda Friska Nufrida Romadona punya kisah inspiratif dari perjalanan karirnya sebagai polwan. Sebelum berdinas di kepolisian satuan lalu lintas seperti sekarang ini, Polwan muda nan cantik asal Malang itu harus berjuang dengan gigih menggapai cita-citanya.
Ipda. Friska, begitu ia akrab disapa, merupakan lulusan Akpol (Akademi Kepolisian) Semarang pada akhir tahun 2015 lalu. Kini wanita kelahiran 20 Maret 1992 itu berdinas di Satlantas Polres Padang Pariaman, Sumatera Barat sebagai Kanit Dikyasa. Senyumnya yang ramah dan khas menjadi senjata andalan kesehariannya ketika bertugas, baik di kantor maupun ketika patroli.
Berbagai masa sulit sudah pernah dilaluinya sebelum Friska masuk ke Akpol Semarang. Sebelum lulus sebagai perwira dengan gelar Sarjana Terapan Kepolisian (S.T.K), Friska sempat mencoba tiga kali masuk ke pendidikan kepolisian. Awalnya, Friska mencoba mendaftar melalui jalur Kedokteran Akpol pada tahun 2010, namun gagal. Kuatnya tekad untuk mengabdi kepada negara dan masyarakat membuat Friska tak mau menyerah begitu saja. Di tahun yang sama, Friska kembali mengikuti seleksi penerimaan anggota Brigadir Polri (Kedokteran Bintara). Namun ia gagal lagi. Akhirnya, tahun berikutnya, Friska kembali mengikuti seleksi penerimaan taruni Akpol dan dinyatakan lulus.
Ketika berada di Akpol, lagi-lagi perjuangannya belum berakhir. Masa-masa sulit sukses dilewatinya dengan kegigihan. Pada tahun 2015 lalu, Akpol Semarang meluluskan 400 orang, yang 44 orang di antaranya adalah Polwan. Bersyukur wanita yang pernah menjadi Pasukan Pengibar Bendera Nasional di Istana Negara pada era pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada tahun 2008 itu termasuk di dalamnya. Bersama rekan-rekannya, Friska yang dilantik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) (30/7/2015) ini pun tak kuasa menahan haru saat membaca sumpah di Lapangan Bhayangkara Akpol Semarang.
Darah seorang polisi mengalir deras dalam jiwanya. Pasalnya, ayah Friska pun seorang Kanit Provost di Polsek Sumber Pucung Malang bernama Aiptu.Priyono. Tak heran, sang ayah, bersama ibunya, Nunuk, yang seorang guru di sebuah SMP di Malang mendidiknya dengan disiplin tinggi, hingga Friska menyandang pangkat Ipda (Inspektur Polisi Dua) seperti sekarang ini.