April 1, 2023
?>
ULTRON (Ultimate Electric Extraction Technology)

ULTRON (Ultimate Electric Extraction Technology) | Foto rubik.okezone.com

Berawal dari masalah degradasi nutrisi dan umur simpan yang pendek pada produk sari buah belimbing, lima mahasiswa Universitas Brawjaya Fakultas Teknologi Pertanian membuat inovasi alat yang bernama ULTRON (Ultimate Electric Extraction Technology). Solusi yang ditawarkan oleh ULTRON diantaranya adalah menggunakan sistem kejut listrik dan tahapan proses yang berbeda dibandingkan dengan proses konvensional.

Berawal dari masalah degradasi nutrisi dan umur simpan yang pendek pada produk sari buah belimbing, lima mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Teknologi Pertanian membuat inovasi alat yang bernama ULTRON (Ultimate Electric Extraction Technology).

Mereka mengambil fokus pada buah belimbing karena mereka berupaya mengatasi permasalahan yang muncul di salah satu desa di Malang. Yaitu desa Argosuko, kecamatan Poncokusumo, Malang.

Disana, ada kebijakan bahwa setiap kepala keluarga harus menanam dua pohon belimbing. Meskipun begitu, tak jarang ditemukan bahwa setiap kepala keluarga memiliki lebih dari dua pohon belimbing.

Alhasil, buah belimbing yang dihasilkan desa ini per tahunnya mencapai 580 ton. Sehingga, warga sekitar ada yang menggantungkan usahanya dengan mengolah belimbing tersebut. Salah satunya yaitu dengan membuat sari buah belimbing.

Dari proses pembuatan sari buah belimbing tersebut, mereka mendapati permasalahan yang mereka temui berasal dari proses pengolahan yang kurang tepat. Sehingga M. Doddy Darmawan (Teknik Bioproses 2013), Bima Adinugraha (Keteknikan Pertanian 2013), Hanifa Kirana Putri Utama (Teknologi Industri Pertanian 2014), Novita Ainur Rohma (Teknologi Industri Pertanian 2014), dan M. Fikry Izza Almirzaqy (Teknologi Industri Pertanian 2014) menawarkan solusi dengan membuat alat yang terbuat dari stainless steel dan memberikan sistem kejut listrik.

Dalam proses sebelumnya, digunakan proses pemanasan menggunakan kompor. Akan tetapi dengan alat yang dibuat pada bulan Maret-Mei 2016 ini menggunakan listrik dengan adanya pemberian kejut listrik.

Kejut listrik ini dibangkitkan dari perubahan voltase masukan dari 220 V menjadi 35 kV yang dialirkan langsung ke tangki pengolah sari buah yang berkapasitas 15 liter. Tujuan diberikan kejut listrik ini yaitu untuk pemecahan sel buah belimbing dan membunuh mikroba.

Alat ini tak lepas dari hasil uji laboratorium. Hasil laboratorium dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC) menyatakan bahwa ada penurunan kadar mikroba sebesar 95.6 % dan peningkatan aktivitas oksidan menjadi 85.2 %.

Dengan produksi menggunakan ULTRON ini, umur simpan produk sari buah belimbing dapat mencapai hingga 5 bulan pada suhu ruang.

Kelebihan lainnya yaitu alat ini dapat memepercepat proses produksi. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 4 menit untuk mengolahnya. Lebih cepat dibandingkan sebelumnya yang menghabiskan waktu sekitar 30 menit pengolahan.

Tahapan pengolahannya pun juga berbeda. Pada konvensional, buah belimbing, asam sitrat, natrium benzoat, dan gula dimasukkan setelah air mendidih. Sedangkan jika pada ULTRON, buah belimbing dimasak terlebih dahulu kemudian ampasnya disaring, kemudian sari buah dimasukkan bersama asam sitrat dan natrium benzoat dengan gula yang sudah berbentuk cairan di dalamnya.

Tentunya alat ini masih perlu pengembangan lebih lanjut. Beberapa yang masih bisa dikembangkan yaitu desain konstruksi alat, kehigienisan alat, ketahanan bahan konstruksi alat dari pengaruh lingkungan eksternal, serta pengembangan untuk jenis buah yang lain.

 

sumber : surya, mvoice, rri

 

 

 

 

?>