
Tradisi Nobar Arema, Dari Kota Sampai Kampung (C) HARI
Pendukung setia Arema FC yang dikenal dengan nama Aremania memiliki tradisi nobar alias nonton bareng. Tradisi itu hanya diadakan ketika Arema bermain di luar Malang.
Memang, ketika Arema berlaga di luar kandang, tak jarang Aremania dari Malang turut hadir di kandang lawan. Mereka melakoni tur tandang menggunakan kendaraan darat seperti bus, mobil pribadi, sepeda motor atau bahkan kendaraan umum, seperti kereta api dan pesawat. Namun, tak jarang pula Aremania yang tidak bisa ikut tur dengan berbagai alasan. Mereka yang berhalangan hadir langsung ke venue pertandingan Arema itulah yang biasanya menggelar nobar di Malang.
Acara nobar ini tak hanya digelar di kafe-kafe, atau warkop (warung kopi) di kawasan kota, tapi juga di jalanan kampung. Kadang, para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna setempat sengaja membentuk panitia kecil untuk mengurusi perlengkapan pendukung, seperti proyektor dan layar lebarnya. Mereka pun kadang tak segan menyajikan hidangan ringan untuk sekadar cemilan sambil menonton. Suasana keakraban jelas terlihat dari raut wajah setiap Aremania yang hadir.
Meski hanya bisa menyaksikan tim kebanggaan lewat layar proyektor, namun motivasi mereka sama dengan Aremania yang datang langsung ke kandang lawan. Mereka sama-sama mendukung satu nama, Arema. Mereka pun turut memberikan motivasi dan doa dari jauh, dengan harapan yang sama, yakni Arema bisa menang meski main di luar Malang.
Nobar ini bisa terlaksana hanya jika ada siaran langsung dari pihak televisi nasional yang menyiarkan pertandingan Arema yang dimaksud. Jika tidak, maka Aremania harus bersiap untuk kecewa lantaran tak bisa menyaksikan tim kesayangannya berlaga.