
Kafe Vespa, Sajikan Sensasi Unik di Kepanjen (C) RADAR MALANG
Makan di kafe dengan interior yang itu-itu saja mungkin sudah menjadi hal yang biasa bagi Anda. Jika ingin sensasi yang unik dan berbeda, mungkin Anda perlu menjajal berkunjung ke Kafe Vespa di Kepanjen, Kabupaten Malang, yang menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar kenyang.
Interior kafe ini memang tak jauh beda dengan kafe pada umumnya di Malang. Seperti namanya, yang membedakannya adalah keberadaan kursi yang terbuat dari jok sepeda motor vespa dan meja kaca dari mesin jahit. Kedua benda yang sebenarnya sama sekali tidak berhubungan, namun sukses dikolaborasikan menjadi harmonisasi di Kafe Vespa oleh tangan dingin Wiba Tribowo sang perancang.
Ide Tribowo tersebut hadir dari kebiasaannya sejak tahun 2001 silam menyulap bahan-bahan bekas menjadi properti hingga tahun 2007. Saat itu, Tribowo bekerja di sebuah bengkel kecil yang ada di Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Dari situlah ia mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya. Sebelum mendirikan Kafe Vespa, terlebih dahulu ia membuat karya-karya kursi dari vespa dan meja dari mesin jahit.
Setelah memamerkan foto-foto hasil karyanya tersebut di media sosial, banyak pengusaha muda yang tertarik memakai produknya. Pesanan awal datang di tahun 2007, kala seorang pengusaha muda memesan satu paket kursi dan meja yang bahannya dari rangka vespa dan juga mesin jahit. Waktu itu, satu paket dibandrolnya 3,5 juta rupiah. Biasanya, satu paketnya berisi empat kursi dari bodi vespa dan satu meja kaca dari rangka mesin jahit.
Setelah itu, pesanan yang lebih besar pun datang. Beberapa bulan setelahnya, salah seorang pengusaha kafe di Pulau Bali mengontaknya untuk memesan sembilan paket sekaligus. Bahkan, setelah memakan waktu pengerjaan lebih dari satu bulan, proses pengiriman ke Bali pun harus dilakukan menggunakan truk kontainer.
Namanya mulai berkibar saat itu, sehingga pemesanan dari wilayah Malang Raya sendiri berdatangan silih berganti. Salah satunya dari karoseri di Kabupaten Malang yang secara khusus memesan sofa dari bodi depan vespa. Tribowo sebenarnya pernah mendapat pesanan dengan jumlah besar dari salah satu kafe di Kota Batu. Sayangnya, karena tidak sepakat dengan estimasi waktu delapan bulan yang diberikan Tribowo, pesanan itu akhirnya dibatalkan.
Kesulitan mencari bahan berupa kerangka mesin jahit memang menjadi masalah tersendiri bagi bapak satu anak tersebut. Satu-satunya tempat yang sering dikunjunginya adalah pasar loak yang biasanya menjual mesin jahit bekas. Khusus untuk bahan baku vespa, Tribowo mengaku tak kesulitan mencarinya. Pasalnya, ia sendiri tergabung dalam Komunitas Malves (Malang Vespa), sehingga banyak koneksi mencari vespa usang yang sudah tidak dipakai lagi.
Untuk semakin memantabkan karyanya tersebut, Tribowo pun mendirikan Kafe Vespa yang ada di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kepanjen sejak tahun 2014 lalu. Jadi Anda yang tak hanya ingin berkuliner yang tak sekadar enak, bisa mencoba menu-menu di tempat ini. Terlebih, menikmati sensasi duduk di atas bodi kendaraan vespa antik, bakal menambah kebahagiaan Anda. Ditambah dengan fasilitas wifi gratis, maka lengkaplah sudah.