
Monumen Salam Satu Jiwa, Wujud Patung Singa Humanis (C) KIDUL DALEM
Jika Anda berkunjung ke perkampungan di Kota Malang, pasti dengan mudah menemui patung singa. Namun patung singa dengan nama resmi Monumen Salam Satu Jiwa di daerah Polehan ini cukup berbeda dari patung singa lainnya.
Patung singa atau replika singo edan memang sudah menjadi ikon klub sepakbola Arema kebanggaan warga Malang Raya. Sangat mudah menemukannya berdiri kokoh di mulut gang, atau taman-taman kampung di Kota Malang. Umumnya, patung singa itu dibuat dengan disain cukup garang dengan moncong terbuka seolah memamerkan taring-taringnya dan kaki dengan cakarnya yang runcing siap menerkam. Namun, Monumen Salam Satu Jiwa di Jalan Kresno, Kelurahan Polehan ini tampak berbeda.
Monumen berwujud singa ini justru memiliki karakter yang lebih humanis. Posisinya duduk santai, dengan kaki-kaki depan lurus sejajar secara vertikal. Sementara, raut wajahnya malah menonjolkan senyuman manis, yang jelas-jelas jauh sekali dari kesan sangar seperti karakter yang dimiliki singa pada umumnya. Penampakan patung singa setinggi dua meter ini tentu terlihat lebih ramah. Bahkan, patung singa ini seolah menjadi ucapan selamat datang kepada siapap un yang akan memasuki markas Aremania Korwil Polehan tersebut.
Patung singa ini dibuat pada 24 Juli 2010 oleh pematung lokal bernama Eko Sukarman. Pematung yang juga seniman lukis itu membuat Monumen Salam Satu Jiwa dari bahan beton cor bertulang. Patung singa yang menghadap ke utara itu dibangun dengan dana yang merupakan hasil swadaya Aremania Polehan, terutama warga Jalan Kresno sendiri. Dinamakan demikian karena di bawah kaki depan patung singa tersebut memang tertulis slogan sarat makna yang identik dengan salam dan sapaan arek-arek Malang pecinta klub sepakbola Arema, alias Aremania.