Maret 27, 2023
?>
lampu biolie

lampu biolie | Foto palawa news

Penelitian dan pengembangan mengenai makhluk hidup masih terus dilakukan. Bahkan, pengembangan mengenai bakteri yang menempel pada tubuh hewan terus digali. Berangkat darisana, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya memanfaatkan bakteri bioluminescene menjadi lampu biolie.

Penelitian dan pengembangan mengenai makhluk hidup masih terus dilakukan. Bahkan, pengembangan mengenai bakteri yang menempel pada tubuh hewan terus digali. Salah satu hasil pengembangan tersebut yaitu bioluminescene yang dibuat menjadi lampu biolie.

Sebelumnya, pengertian dari bioluminescene sendiri adalah makhluk hidup yang menghasilkan cahaya sendiri. Berangkat darisana, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya memanfaatkannya menjadi lampu biolie. Mereka adalah Elok Fitriani Tauziat, M. Alfian Arifin, Nurhasna Fauziyyah yang berasal dari fakultas yang sama, FPIK (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan).

Alasan mereka membuat lampu ini yaitu karena mereka ingin ikut andil dalam mengatasi krisis energi listrik yang ada di nusantara. Dimana kebutuhan listrik di negara ini semakin meningkat sedangkan pasokan listrik untuk memenuhinya masih kurang.

Tiga mahasiswa ini membuat lampu biolie dengan cara mengisolasi bakteri bioluminescene dari tubuh cumi-cumi terlebih dahulu. Kemudian bakteri yang memancarkan warna biru ini dikultur. Lalu dimasukkan ke dalam wadah sesuai konsentrasi yang diinginkan.

Biasanya, konsentrasi dalam satu biolie mencapai 4.6 x 109 colony forming units/mililiter. Untuk komposisi biolie sendiri yaitu terdiri dari lensa mika, serbuk kayu padat, dan aerator (penghasil gelembung udara).

desain lampu biolie karya mahasiswa Universitas Brawijaya
desain lampu biolie karya mahasiswa Universitas Brawijaya | Foto prasetya.ub.ac.id

Bila lampu lain diberi asupan daya listrik untuk terus bertahan, maka lampu biolie yang berbasis bakteri ini cukup dengan pemberian nutrisi. Nutrisi ini bisa didapat dari fermentasi bahan-bahan organik.

Caranya yaitu dengan mencampur sayuran yang sudah dicacah halus dengan kecap, gula, dan EM4 (bakteri mikroba hasil dari fermentasi perubahan zat glukosa menjadi bakteri). Setelah itu, campuran tersebut dikeringkan.

Dengan pemberian nutrisi tersebut, bakteri dapat terus menghasilkan indukan baru. Yang mana, bakteri lama akan mati dan digantikan oleh indukan baru tersebut untuk dapat terus menyalakan lampu biolie.

Ada beberapa keuntungan yang didapat jika menggunakan lampu biolie ini untuk penerangan. Diantaranya yaitu cahaya yang dihasilkan tidak menimbulkan panas, penggunaan mudah. Untuk menggunakannya, hanya dengan meletakkan di meja, dinding, lemari, atau tempat lainnya. Selain itu juga ekonomis karena dapat digunakan dalam waktu lama.

Satu lampu biolie mampu menghasilkan daya sebesar 10.68 Watt. Besarnya daya ini sebanding dengan banyaknya bakteri bioluminescene yang ada di dalam lampu biolie ini. Dengan kata lain, semakin banyak bakteri yang dimasukkan, maka daya lampu akan semakin besar.

 

?>