Maret 27, 2023
?>
Setyo Widiantoko dengan sadel karyanya | Radar Malang

Setyo Widiantoko dengan sadel karyanya | Radar Malang

Memiliki sadel motor yang unik mungkin masih jarang dimiliki orang. Kebanyakan, masih bertahan dengan default buatan pabrik. Untuk menampilkan sesuatu yang tak biasa, seorang Setyo Widiantoko mengubah sadel motor yang biasa saja menjadi sadel ukir yang menarik.

Memiliki sadel motor yang unik mungkin masih jarang dimiliki orang. Kebanyakan, masih bertahan dengan default buatan pabrik. Untuk menampilkan sesuatu yang tak biasa, seorang Setyo Widiantoko mengubah sadel motor yang biasa saja menjadi sadel ukir yang menarik.

Selain memproduksi secara rutin, pria bertato ini juga banyak melayani pesanan yang datang kepadanya. Bahkan, ia mengerjakannya sendiri tanpa menyewa pekerja.

Pria yang bekerja di Jl. Perwira No 17, Rembun, Dampit, kabupaten Malang ini memilih bahan sadel dari kulit sapi. Untuk mendapatkannya pun ia cukup membeli dari salah satu pabrik kulit yang ada di Malang. Ia menyatakan bahwa kulit yang diproduksi oleh pabrik tersebut lebih empuk. Sehingga, proses mengukirnya lebih gampang.

Selain murni dari kulit hewan, sadel masih perlu untuk diberi pewarna. Pewarna ini ia dapatkan dari batu putih, karat paku, varnish, dan akar bakau.

Tahapan proses pembuatannya yaitu dimulai dengan sketsa ukiran, kemudian diukir, dicetak dengan besi, lalu memotong pola kulit, diberi pewarna, dikeringkan, lalu dijahit. Proses pengeringannya juga memerlukan temperatur yang tidak terlalu panas. Sebab, jika terlalu panas maka akan membuat warna menjadi pudar.

Hobi yang menjadi profesi ini tidak secara instan ia dapatkan. Akan tetapi, ia yang sudah menaruh minat terhadap motor modif dan seni lukis serta seni pahat sejak SMP ini terus mengasahnya. Hingga akhirnya bisa berkembang seperti saat ini.

Sampai saat ini ia sudah menghasilkan lebih dari 400 sadel ukir yang terjual di pasaran. Harga yang ditawarkan untuk satu sadel ukir ini berkisar antara Rp 900.000,- hingga Rp 1.500.000,-.

Untuk pemasaran sadel ukir, berawal dari Setyo Widiantoko yang memodif sadel motornya sendiri lalu banyak teman-teman yang tertarik akan sadel ukir buatannya itu. Saat itu, ia membuatnya pada tahun 2002 dengan motif tengkorak berwarna kuning. Dimulai dari sanalah akhirnya ia mulai menekuni usaha pembuatan sadel ukir.

Peminatnya pun tak hanya datang dari dalam negeri saja tapi sudah merambah ke luar negeri, seperti Australia. Hal ini tentunya ia imbangi dengan pemilihan bahan kualitas baik. Ia hanya mengambil kulit sapi kualitas ekspor untuk sadel ukir buatannya.

?>