Tanah tempat perjuangan Pasukan Naga Hitam itu sekarang menjadi jalur pendakian menuju Gunung Butak di Dusun Princi
Pada zaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI, terdapat sebuah pasukan dengan nama cukup unik khas pasukan kerajaan zaman dahulu. Mereka adalah Pasukan Naga Hitam yang berjuang dipimpin Mayor Abdul Manan di lereng Gunung Panderman.
Lereng gunung yang berada di sebelah barat Kota Malang itu memang menjadi basis perjuangan Pasukan Naga Hitam. Tepatnya, mereka bergerak di daerah Kecamatan Dau, Kabupaten Malang melawan penjajah Belanda.
Pasukan pimpinan Mayor Abdul Manan yang terkenal sebagai seorang yang ahli strategi itu memang bertugas mengadakan pencegatan pasukan Belanda yang sedang berpatroli. Dengan senjata seadanya, mereka juga kerap membuat pasukan patroli Belanda kewalahan. Senjata hasil rampasan itu kemudian dijadikan modal menyerang pos-pos Belanda di seputar Dau. Beberapa pos penjagaan Belanda di Tegalwaru, Sengkaling, dan Batu sukses mereka sabotase.
Suatu ketika, Mayor Abdul Manan memimpin Pasukan Naga Hitam melakukan penyerangan terhadap iring-iringan pasukan Belanda di daerah Dusun Princi, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau. Pertempuran dahsyat pun tak dapat terelakkan. Dalam pertempuran itu, lima anggota Pasukan Naga Hitam gugur, dan salah satu anggota yang bernama Muanam terluka berat. Namun, pasukan ini berhasil mengalahkan penjajah dan sukses merampas sebuah jip yang dipakai tentara Belanda untuk patroli.
Kini, Dusun Princi sebagai lokasi pecahnya pertempuran tersebut menjadi salah satu jalur pendakian menuju Gunung Butak. Namun, jalur ini jarang sekali dipilih para pendaki, lantaran kondisi medannya yang kurang bersahabat. Terlebih jarang sekali ditemukan petunjuk di sepanjang jalur tersebut.
