Maret 27, 2023
?>
RS Muhammadiyah Sumberpucung ini dulunya hanyalah klinik kesehatan kecil yang pindah-pindah karena belum memiliki lahan sendiri (C) GOOGLE

RS Muhammadiyah Sumberpucung ini dulunya hanyalah klinik kesehatan kecil yang pindah-pindah karena belum memiliki lahan sendiri (C) GOOGLE

RS Muhammadiyah Sumberpucung ini akhirnya memiliki lahan sendiri setelah sebelumnya harus membuka praktik berpindah-pinda kala masih menjadi sebuah klinik kesehatan. Bagaimanakah kisah jatuh bagunnya rumah sakit ini?

Di Jalan Raya Sumberpucung, Desa Jatigui, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang kini telah berdiri RS Muhammadiyah Sumberpucung sejak April 2017. Rumah Sakit itu dulunya hanya sebuah klinik kesehatan kecil.

Sejarah perkembangan RS Muhammadiyah Sumberpucung diawali dengan inisiatif Aisyiyah Sumberpucung yang mengadakan kegiatan Penolong Kesehatan Rakyat (PKR) pada tahun 1968. Kelompok para wanita Muhammadiyah di Sumberpucung ini mengajak para perawat di wilayah tersebut sebagai tenaga kerjanya. PKR Aisyiyah kemudian mulai melayani persalinan ibu hamil pada tahun 1970. Lima tahun berselang, tepatnya pada tahun 1975, mereka membuka pelayanan posyandu dan imunisasi untuk para balita setempat.

Selanjutnya, PKR berubah menjadi Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) pada tahun 1982. Kemudian, pada tahun 2002, BKIA berubah lagi menjadi Klinik Kesehatan dengan lokasi yang berpindah-pindah, lantaran tempat praktiknya masih menyewa. Mereka melayani rawat jalan maupun rawat inap. Baru beberapa tahun terakhir ini, klinik tersebut memiliki lahan sendiri. Akhirnya dengan bantuan PP Muhammadiyah, mereka mendirikan bangunan sendiri dan akhirnya berkembang menjadi rumah sakit.

Setelah resmi berubah menjadi rumah sakit yang memiliki tipe D pada tahun 2017 ini, Rumah Sakit Muhammadiyah Sumberpucung mulai berbenah. Mereka berupaya terus meningkatkan kualitas pelayanan di berbagai bidang. Termasuk pelayanan kesehatan yang semula terbatas pada poli umum dan poli gigi, kini berkembang menjadi banyak poli. Mulai dari poli penyakit dalam, poli anak, poli kandungan, poli bedah, poli anestesi, poli patologi klinik dan poli radiologi. Dari yang semua hanya memiliki fasilitas 20 tempat tidur, kini sudah ditingkatkan menjadi 40 tempat tidur, dengan fasilitas penunjang lain tentunya. Selain itu, terdapat pula IGD untuk pasien gawat darurat yang dibuka 24 jam non-stop.

“Program selanjutnya adalah memacu kinerja pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter, staff dan karyawan rumah sakit,” kata Kepala RS Muhammadiyah Sumberpucung dr Siti Johariah Suselo MM RS, seperti dilansir pwmu.co.

Dokter senior tersebut menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin untuk bersinergi dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang bisa membantu pengembangan pelayanan rumah sakit. Salah satunya dengan merangkul pihak BPJS kesehatan. Mereka memandang di sekitar rumah sakit ini banyak sekali pasien pemegang BPJS yang membutuhkan layanan yang berkualitas, baik dan segera, makanya RS Muhammadiyah Sumberpucung kini pun membuka pelayanan bagi para pemegang kartu BPJS Kesehatan.

“Dengan adanya tambahan fasilitas RSM Sumberpucung ini, semoga gerak dakwah Muhammadiyah semakin maju dan berkembang ke arah lebih baik. Keberadaan RSM Sumberpucung juga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar,” pungkas dr. Siti.

?>