
Rizal Djibran yang pernah membintangi sejumlah sinetron laga tanah air
Siapa yang tak kenal dengan Advent Bangun, Willy Dozan, atau Barry Prima yang merupakan aktor film dan sinetron laga dengan segudang pengalamannya. Warga Malang pun harusnya berbangga hati lantaran memiliki talenta sekelas mereka yang ada pada diri Rizal Djibran.
Yang menarik, pria kelahiran Malang, 29 Agustus 1977 itu justru memulai kariernya dari dunia modelling. Rizal yang saat itu masih kelas 1 SMA, mengikuti jejak ketiga kakaknya, Feriyal, Faris, Fahmi, yang lebih dahulu bergabung dengan Elite Model’s, sebuah klub model di Malang. Setelah beberapa kali memenangi kontes tingkat lokal seperti Peragawan Thropy Okky Asokawati (1991), setahun berselang Rizal berhasil menyabet predikat Juara Favorit Top Diesel Indonesia (Majalah Aneka). Sejumlah ajang regional pun dibabatnya, seperti Bintang Matahari Ja-Tim sebagai Runner-up 3 (1993), Top Model Ja-Tim sebagai Foto Model Terbaik (1993), Top Model Mitra Ja-Tim (1993), Cover Guest Aneka sebagai Runner-up 2 (1993), Bintang Matahari Ja-Tim sebagai Runner-up 2 (1994), Model Gabriel Ja-Tim (1994). Setelah itu, kariernya terus melejit, hingga akhirnya didapuk sebagai Abang Jakarta pada tahun 1997.
Sebelum ikutan ajang Abang-None, Rizal lebih dulu aktif sebagai artis sinetron. Tahun 1994 menjadi langkah awalnya terjun ke dunia tersebut. Sanggar teater Kawula Muda pimpinan Aditya Gumay yang turut berjasa mengembangkan kariernya kala itu. Pria berpostur 171 cm dan berat 74 kg itu beruntung karena langsung dipercaya untuk menjadi peran pembantu di Lenong Bocah yang tayang selama kurang lebih satu tahun. Selanjutnya, Rizal bermain di sinetron Jin & Jun (versi awal 1995), Menjelang Gerbang Pernikahan (1996), Cintailah Aku (1996), Si Manis Jembatan Ancol (1996-1997), Selendang Sutra Biru (1997-1998), Takdir (1997), Bulan Bukan Perawan (1998), Olga Sepatu Roda (1997-1998), dan Permataku (1998).
Anak keempat dari lima bersaudara yang lahir dari pasangan Ismed Djibran dan Faridah Baladraf ini memulai debutnya di sinetron laga saat bermain di Misteri Gunung Merapi chapter 1-3 (1999-2005). Lalu, berlanjut ke Tutur Tinular 1-2 (1997-1998), Angling Dharma (2001), dan Damarwulan (2001). Sempat berlaih ke genre sinetron drama dan religi dan mencoba debut di layar lebar dengan membintangi film kolosal Tuanku Imam Bonjol sebagai Imam Bonjol, petualangan Rizal di dunia sinetron laga berlanjut kala dipercaya kembali berperan dalam Tutur Tinular Versi 2011 (2011), Raden Kian Santang, Si Buta dari Lembah Hantu, hingga yang teranyar berjudul Pangeran.
Bakat membintangi sinetron laga rupanya sudah ada sejak Rizal masih berusia 10 tahunan. Pria lulusan Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) Jakarta, jurusan Hubungan Internasional Fakultas Sos-Pol pada tahun 2002 itu telah mengikuti olahraga bela diri Inkai sejak kelas 4 SD. Bahkan, dengan bangganya Dan 1 diraihnya dengan cepat saat berada di bangku SMA.
Pria yang pernah menjadi relawan medis di Aceh yang hancur akibat gempa bumi dan tsunami di penghujung tahun 2004 bersama beberapa artis lain seperti Cut Keke, Nova Eliza, dan Gugun Gondrong itu pun pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdana bertajuk “Anugrah” bergenre dangdut dan berisi 8 tembang dirilis Rizal Djibran pada tahun 2004. Album yang diproduksi oleh Ridj Production dan HP Record itu dikemas dalam kaset edisi spesial dengan bonus VCD yang berisi autobiografi, behind the scene video klip, serta video klip lagu, “Sport Jantung”.