April 2, 2023
?>
Candi Singosari salah satu lokasi yang dikunjungi Thomas Stamford Raffles saat ke Malang (C) YUKPIKNIK

Candi Singosari salah satu lokasi yang dikunjungi Thomas Stamford Raffles saat ke Malang (C) YUKPIKNIK

Sewaktu menjabat sebagai penguasa Hindia Belanda, Thomas Stamford Raffles sempat melakukan kunjungan ke Malang untuk meninjau Candi Singosari. Berikut ini kisah perjalanannya.

Thomas Stamford Raffles pernah berkunjung ke Malang pada tahun 1915, tepatnya empat tahun setelah diangkat sebagai Letnan Gubernur Jawa pada tahun 1811, ketika Kerajaan Inggris mengambil alih jajahan-jajahan Kerajaan Belanda. Candi Singosari (Singhasari) menjadi salah satu lokasi yang dikunjunginya saat datang meninjau Malang yang kala itu baru satu tahun menjadi Kotapraja.

Sewaktu menjabat sebagai penguasa Hindia Belanda, Raffles sudah mengusahakan banyak hal positif yang hingga kini diakui atau tidak, meninggalkan jasa bagi bangsa Indonesia. Mulai dari memperkenalkan otonomi terbatas, menghentikan perdagangan budak, mereformasi sistem pertanahan pemerintah Kolonial Belanda, hingga menyelidiki flora dan fauna Indonesia, hingga meneliti peninggalan-peninggalan kuno. Fakta yang disebutkan terakhir, merupakan salah satu tujuannya datang ke Malang kala itu.

Perjalanannya mengunjungi Malang diabadikan Raffles dalam buku The History of Java. Dalam tulisannya tersebut, Raffles mengatakan bahwa dia sempat singgah di reruntuhan Singa Sari yang berada di antara Malang dan Lawang. Dikatakannya, hal yang menarik perhatian adalah sebuah reruntuhan candi yang kini dikenal dengan nama Candi Singosari (Candi Singhasari).

Sebelum masuk ke wilayah Singosari, Raffles dan timnya lebih dahulu singgah ke Pasuruan. Kemudian, mereka melakukan penelusuran lebih jauh ke arah selatan menuju Lawang, dengan menunggangi kuda. Sebagian besar perjalanan mereka melalui daerah hutan yang didominasi oleh pohon beringin. Sebelum masuk ke wilayah Kotapraja Malang, mata Raffles tertarik dengan reruntuhan yang berada di sebelah timur Singosari. Setelah didekati, ternyata itu adalah reruntuhan sebuah candi. Raffles pun membandingkan gaya candi tersebut yang menurutnya tidak terlalu jauh dengan Candi Brambanan yang pernah dikunjunginya. Brambanan adalah sebutan Raffles untuk candi Prambanan di Yogyakarta.

Walau bentuk luarnya tidak sama, Raffles menilai Candi Singosari memiliki kesamaan peralatan, hiasan dan gaya bangunan dengan Candi Prambanan. Menurutnya, kehalusan dan kekayaan makna yang ada pada candi tersebut sungguh luar biasa jika dilihat dari ukiran reliefnya. Bentuk ceruk dan ruangan dalam candi juga dinilainya cukup memiliki kesamaan karena tidak adanya celah (ventilasi) untuk masuknya cahaya.

Di daerah yang tidak ada bangunannya, pada bagian reruntuhan yang dulu tampaknya merupakan sebuah teras bawah, Raffles dan timnya melihat dua buah patung penjaga, lengkap dengan senjata gada di tangan mereka yang disandarkan di bahu. Wajah mereka tampak benar-benar sudah rusak tak bisa dikenali lagi. Namun, Raffles dengan mudah dapat menemukan kesamaan mereka dengan patung-patung penjaga di Candi Prambanan. Yang membedakan hanyalah tinggi patung tersebut yang hanya tidak lebih dari tiga kaki.

Pada salah satu ceruk, Raffles dan rombongan juga melihat sebuah patung yang terbaring rata dengan tanah serta tak berkepala. Pada ceruk lain tak ada patungnya. Menurut informasi yang didapatnya, Mr. Engelhard telah membawa pergi patung yang semula berada di ceruk itu. Sementara, di tempat seharusnya ceruk ketiga berada, batu-batunya telah dibongkar dan adanya sebuah lubang galian dalam di sana selain memperburuk penampilan bangunan itu, tetapi juga membuat kerusakan parah pada sisi bangunan. Raffles pun menduga kerusakan tersebut diakibatkan oleh ulah Mr. Engelhard dan kaki tangannya.

Selain candi, dalam catatannya, Raffles juga menuliskan hal lain yang menurutnya sangat khas dari wilayah sekitar Candi Singosari, yakni keberadaan patung raksasa Dwarapala. Masih menurut catatannya, patung itu ditemukan dalam posisi telungkup. Raffles meyakini bahwa patung yang dibuat seolah-olah sedang bersimpuh dengan kedua telapak tangan memegang lutut tersebut merupakan penjaga candi yang sebelumnya berada di sebuah teras bangunan tinggi yang berada di sekitar wilayah Candi Singosari. Dwarapala ini sendiri diklaim sebagai yang terbesar di Jawa dengan tinggi hingga 3,7 meter. Kini, terdapat dua Dwarapala ukuran raksasa di wilayah Candi Singosari, walaupun dalam perjalannya, Raffles hanya menemui satu buah saja.

Setelah puas mengelilingi wilayah di sekitar Candi Singosari dan melakukan inventarisasi berbagai peninggalan yang ada, rombongan Raffles melanjutkan perjalanannya menuju Malang yang sempat tertunda. Konon, mereka meninjau reruntuhan candi ini hanya sehari saja tanpa bermalam.

?>