Maret 26, 2023
?>
Suasana di eks Lokalisasi Suko di Sumberpucung, Kabupaten Malang (C) MALANGVOICE

Suasana di eks Lokalisasi Suko di Sumberpucung, Kabupaten Malang (C) MALANGVOICE

Sejak ditutup bersama enam lokalisasi lainnya, Suko sebenarnya sudah ditinggalkan oleh para PSK (Pekerja Seks Komersial) beserta mucikari mereka. Namun, apa yang terjadi setelah sebulan kemudian?

Eks Lokalisasi Suko yang berada di Kecamatan Sumberpucung memang sudah ditutup Bupati Malang, Rendra Kresna sejak tahun 2014 lalu. Namun, ternyata denyut ekonomi di kawasan yang diklaim sebagai tempat prostitusi terbesar di Kabupaten Malang tersebut masih cukup kencang.

Sejak ditutup bersama enam lokalisasi lainnya, yakni Kali Biru (Kromengan), Embong Miring (Ngantang), Kebobang (Wonosari), Girun (Gondanglegi), Kalikudu (Pujon), dan Sendangbiru (Sumbermanjing Wetan), Suko sebenarnya sudah ditinggalkan oleh para PSK (Pekerja Seks Komersial) beserta mucikari mereka.

Namun, penuturan warga setempat yang enggan disebutkan namanya, tak sampai sebulan, Lokalisasi Suko kembali marak. Hanya saja, kini lokalisasi tersebut telah menjelma menjadi kafe dan tempat karaoke. Bahkan, dilansir dari beberapa media lokal Malang, bisnis esek-esek terindikasi masih tumbuh subur di kompleks tersebut. Usaha kafe dan karaoke disinyalir hanya menjadi kedok para pebisnis yang bermain di balik layar.

Coba saja masuk ke dalam kafe dan karaoke yang berada di eks Lokalisasi Suko itu. Maka, begitu menginjakkan kaki di dalamnya, sapa ramah dan genit langsung terdengar menyambut pengunjung. Penyapanya tak lain adalah perempuan dengan usia kisaran 25 hingga 30 tahun yang bisa ditebak rata-rata mereka mengenakan pakaian seksi. Mereka tak akan sungkan-sungkan langsung menawarkan kepada pengunjung, mau main atau nyanyi.

Soal ini, pihak yang terkait, seperti Satpol PP sudah berkali-kali melakukan razia di kafe dan karaoke eks Lokalisasi Suko. Namun, hasilnya selalu nihil. Petugas seolah-olah kucing-kucingan dengan para wanita yang diduga PSK tersebut. Dugaan adanya kebocoran informasi terkait razia ini selalu muncul sebagai alasan paling klimaks.

Terbaru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memiliki rencana menjadikan eks Lokalisasi Suko beserta enam bekas lokalisasi lainnya sebagai RTH (Ruang Terbuka Hijau).

Wujudnya, di bekas tempat prostitusi yang sudah ditutup secara bersamaan itu akan dibangun taman-taman, tempat bermain untuk anak-anak dan fasilitas umum (fasum) lainnya. Pemkab mengaku hal ini terinspirasi oleh revitalisasi eks Lokalisasi Kali Jodoh oleh Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Tentunya, RTH tersebut setidaknya bisa mengubah stigma masyarakat kepada Suko sebelumnya.

?>