Maret 24, 2023
?>
Bagian atas dari mesin PresToMatik inovasi mahasiswa UM

Bagian atas dari mesin PresToMatik inovasi mahasiswa UM | Foto oleh Faqih Fadillah

Tak ada lagi namanya ukuran tahu yang tak seragam jika sudah menggunakan mesin inovasi mahasiswa UM ini, mesin PresToMatik.

Peduli akan keberlangsungan usaha home industry tahu, lima mahasiswa Universitas Negeri Malang ini ciptakan inovasi baru, PresToMatik. PresToMatik adalah sebuah mesin cetak dan pres tahu otomatis skala home industry.

Lima tim yang terdiri dari Faqih Fadillah (Pendidikan Teknik Mesin 2013), Almira Sifak Fauziah Narariya (Fisika 2014), Ahmad Sanusi (Pendidikan Teknik Mesin 2013), Rosabiela Irfa Andina (Fisika 2014), dan Alfian Widi Rahmawan (Pendidikan Teknik Mesin 2013) memilih home industry supaya produk home industry dapat bersaing di pasaran.

Apalagi sejak 2015, di Indonesia sudah berlaku MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Mau tak mau, para pelaku home industry harus meningkatkan kualitas produk mereka agar mampu bersaing dengan produk asing.

Salah satu kualitas produk tahu yang menjadi fokus dari tim ini yaitu pada ukuran tahu. Dimana pada hasil observasi yang telah mereka lakukan, proses cetak dan pres tahu masih dilakukan secara manual. Hal ini mengakibatkan ukuran tahu yang tak seragam. Ukuran tak seragam inilah yang menjadi salah satu turunnya kualitas tahu.

Selain itu, proses produksi yang masih menggunakan batu 15 kg dan rotan juga mempengaruhi tingkat kehigienisan tahu. Sehingga, PresToMatik dihadirkan untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut. Nama PresToMatik sendiri diambil dari sistem kerjanya mesin yang otomatis saat mengepres tahu.

Tampak samping mesin PresToMatik
Tampak samping mesin PresToMatik | Foto oleh Faqih Fadillah

“Mesin PresToMatik yang kami buat mempunyai tiga bagian utama yaitu reservoir sari tahu, mesin pres, dan kompresor.”, jelas Alfian saat ditanya bagian-bagian dari PresToMatik.

Cara kerja dari mesin berukuran 621 x 1615 x 1840 cm ini yaitu yang pertama memasukkan sari pati kedelai ke dalam reservoir. Selanjutnya ketika tombol on ditekan oleh operator, maka katup yang ada di reservoir sari tahu akan membuka. Sehingga sari pati tahu akan mengalir ke wadah penampungan. Jika sari pati tahu sudah memenuhi wadah penampungan, maka pintu reservoir secara otomatis akan menutup.

Seketika itu pula, sari pati kedelai akan dipres dengan sistem pneumatik. Proses pengepresan ini berlangsung sekitar 10 menit. Setelah itu, silinder pneumatik akan naik kembali. Wadah cetak tahu pun siap diangkat untuk dilakukan proses selanjutnya, yaitu pemotongan. Mengingat mesin ini digunakan dalam proses pengolahan makanan, pemilihan bahan pembuatan mesin juga tak sembarangan. Penggunaan stainless steel tipe 201 foodgrade contohnya.

“Bahan dari mesin ini adalah stainless steel tipe 201 yang cocok dan aman digunakan dalam proses pembuatan makanan.”, ungkap Sanusi, mahasiswa Teknik Mesin UM.

Keunggulan dari inovasi ini yaitu pada bentuknya yang sederhana dan adanya sensor volume dan waktu otomatis. Keunggulan ini semakin memudahkan operator untuk mengoperasikan PresToMatik.

“Cukup dengan menekan tombol on, mesin sudah bisa bekerja sendiri.”, tutur Alfian, salah satu anggota tim.

Kedepan, inovasi mesin yang lolos 10 besar lomba INOTEK (Inovasi Teknologi) Kota Malang 2017 bidang agribisnis ini masih perlu untuk disempurnakan lagi supaya dapat digunakan secara massal pada home industry.

?>