Dari Terminal Arjosari ke Kota Batu

Terminal Arjosari sering menjadi jujugan bagi para pelancong yang datang dari luar Kota Malang. Mereka yang ingin melanjutkan perjalanan ke Kota Batu harus lebih dulu transit di Terminal Landungsari.

Terminal Arjosari bisa dibilang sebagai terminal terbesar di Kota Malang yang melayani lebih banyak angkutan bus dari luar kota. Letaknya yang berada di sisi utara Kota Malang menjadikan terminal yang baru saja direnovasi ini menjadi gerbang masuknya para wisatawan yang ingin datang ke Malang Raya. Umumnya mereka yang ingin ke Kota Batu dengan kendaraan pribadi tak perlu masuk ke kawasan Kota Malang, karena tinggal potong kompas belok kanan di pertigaan Karanglo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Namun, jika Anda menggunakan moda transportasi bus umum, maka Anda wajib transit ke Terminal Arjosari.

Dari terminal ini, beberapa pilihan angkutan kota (angkot) menuju Kota Batu. Namun, semua angkot tersebut lebih dahulu harus singgah di Terminal Landungsari, yang merupakan terminal besar Kota Malang yang berada di sisi barat. Ciri khas angkot yang menuju ke Terminal Landungsari yang perlu diingat adalah kodenya yang mengandung huruf L (yang merupakan simbol terminal tersebut). Kedua angkot itu adalah AL (Arjosari-Landungsari) dan ADL (Arjosari-Dinoyo-Landungsari).

Angkot AL yang memiliki identitas garis warna merah-putih pada lambung birunya bisa dibilang angkot yang melewati jalur luar (bukan jalan protokol). Dari Terminal Arjosari, angkot AL menuju Jalan R. Panji Suroso, lalu belok kanan ke Jalan Laksda Adi Sucipto, masuk Jalan Tenaga, lanjut ke Jalan Karya Timur, ke Jalan Mahakam, belok kiri ke Jalan WR Supratman, belok kanan ke Jalan Panglima Sudirman, belok kanan di perempatan Rampal ke Jalan Patimura.

Sedangkan jika Anda mencoba angkot ADL dengan identitas garis abu-abu pada lambungnya, sebenarnya tak jauh berbeda rutenya. Angkot ini melewati jalur dalam (jalan protokol). Dari Terminal Arjosari, angkot ini keluar ke Jalan Simpang R. Panji Suroso, lalu ke Jalan Raden Intan, melewati bawah flyover Arjosari, lalu ke Jalan Jenderal Ahmad Yani, lanjut ke Jalan Letjen S. Parman, lurus ke Jalan Letjen Sutoyo, belok kiri ke Jalan WR. Supratman, belok kanan ke Jalan Panglima Sudirman, kemudian belok kanan di perempatan Rampal ke Jalan Patimura.

Dari Jalan Pattimura, kedua angkot tersebut sama-sama melewati depan Stasiun Malang Kotabaru di Jalan Trunojoyo, lalu belok kanan ke Jalan Kertanegara, melintasi Alun-alun Tugu di depan Balaikota Kota Malang, kemudian ke Jalan Kahuripan, melewati perempatan Kayutangan, lurus ke Jalan Semeru, hingga Jalan Ijen.

Ada sedikit perbedaan rute dari angkot AL dan ADL saat melintasi Jalan Ijen. Jika ADL lurus terus hingga ke Jalan Bandung, maka AL belok kiri ke Jalan Retawu di sisi utara Museum Brawijaya Malang. Perbedaannya lagi, Anda yang ingin mampir belanja dahulu di mall, disarankan memakai jasa angkot AL, karena melewati depan Malang Town Square (Matos), sedangkan ADL akan berbelok arah di depan TMP Suropati sebelum sampai di depan Matos di Jalan Veteran. Angkot AL juga melewati gerbang depan Universitas Brawijaya (UB) Malang, sedangkan ADL lewat gerbang belakang. Untuk mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim, bisa naik angkot AL yang lewat depan kampus tersebut. Sedangkan untuk kampus Universitas Islam Malang (Unisma) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dilewati baik oleh AL maupun ADL, sebelum berhenti di Terminal Landungsari.

Untuk ongkos angkot, Anda harus menyiapkan uang sebesar 4000 rupiah. Upayakan untuk memberikan uang pas. Kadang, jika Anda memberikan uang pecahan 5000 rupiah, maka jangan berharap akan mendapat kembalian dari sang sopir angkot. Malah, kadang jika sedang apes, Anda akan ditarik dengan ongkos yang lebih.

Sampai di Terminal Landungsari, untuk menuju ke Kota Batu Anda harus mencari angkutan umum dengan berbagai warna sesuai dengan tujuan Anda. Daftar angkot itu bisa dilihat di sini. Tarifnya pun jauh-dekat antara 4000 hingga 5000 rupiah saja. Selamat berwisata!