Maret 24, 2023
?>
Jika ingin menengok makam pendiri Gang Dolly ini, maka Ada harus melewati jalan setapak di gang kecil sebelah selatan SPBU (C) TABLOIDNOVA

Jika ingin menengok makam pendiri Gang Dolly ini, maka Ada harus melewati jalan setapak di gang kecil sebelah selatan SPBU (C) TABLOIDNOVA

Jika ingin menengok makam pendiri Gang Dolly ini, maka Ada harus melewati jalan setapak di gang kecil sebelah selatan SPBU Sukun.

Tak banyak yang mengetahui jika pendiri Gang Dolly dimakamkan di Kota Malang. Makam yang diketahui bertuliskan D. A Chavid itu berada di dalam Kompleks Pemakaman Sukun.

Kompleks pemakaman ini memang cukup tenar di zaman penjajahan Kolonial Belanda. Banyak orang Belanda yang dimakamkan di sini. Mulai dari tentara hingga para bangsawan. Warga Eropa lain, seperti dari Inggris, Prancis, dan juga dari kawasan Asia seperti Jepang pun ada yang dimakamkan di makam tersebut.

Mencari Kompleks Pemakaman Sukun saat ini memang tak mudah. Kalau dulu terlihat jelas dari tepi Jalan S Supriadi, Kelurahan Sukun, maka sekarang gerbang depannya terhalang SPBU Sukun. Jika ingin menengok makam pendiri Gang Dolly ini, maka Ada harus melewati jalan setapak di gang kecil sebelah selatan SPBU.

Makam pendiri Gang Dolly yang sempat menjadi lokalisasi terbesar di Asia Tenggara sebelum akhirnya ditutup Pemkot Surabaya pada 2014 itu bertuliskan D. A Chavid pada batu nisannya. Makam itu berdiri berjajar di antara makam-makam model Eropa lainnya. Ukurannya sekitar dua meter dengan hiasan arsitektur khas makam Nasrani.

D. A Chavid sendiri merupakan kependekan dari Dolira Advonso Chavid atau biasa disebut Dolly Chavid. Warga menyebutnya makam Mami Dolly. Dari batu nisan makam tersebut diketahi jika Mami Dolly sendiri lahir pada 15 September 1929 dan meninggal pada 7 Januari 1992.

Selain itu, di makam Mami Dolly terpahat nama-nama anak-anaknya, yaitu Eddy Y, B Harianto, Sutejo, R Budiono, Andi P, Maria S dan menantunya bernama Dra Watik, Napsiah SH, Lina Darlinah, dan Rosa.
Di sebelah barat makam pendiri Gang Dolly ini terdapat makam lain yang disebut-sebut biasa dikunjungi oleh cucu atau cicit atau keluarga Dolly. Makam yang pada batu nisannya terpahat nama Eduard Soukup Eddy, kelahiran 1944 dan meninggal pada 1999 itu diyakini sebagai anak Mami Dolly.

Kedua makam ini tampak tak terawat, karena rumput liar tumbuh subur di atasnya. Sesekali petugas pembersih di kompleks makam ini mencabuti rumput liar tersebut, ketika tidak ada keluarga yang datang menengok.

Sementara itu, alasan mengapa Dolly Chavid memilih meninggalkan Gang Dolly dan menghabiskan sisa hidupnya di Malang masih menjadi misteri. Tak ada catatan sejarah pula yang menjelaskan rekam jejaknya di kota ini.

?>