
Gunung Bromo masuk 10 destinasi wisata prioritas Jokowi - @meeyhermosa
Tahun 2016 lalu, Presiden RI, Joko Widodo telah menetapkan 10 destinasi wisata yang harus diprioritaskan pengembangannya. Gunung Bromo yang bisa diakses melalui Malang pun masuk dalam 10 destinasi wisata prioritas Jokowi tersebut.
Pemilihan 10 destinasi wisata yang diprioritaskan tersebut sebagai salah satu bentuk dukungan Presiden Jokowi. Orang nomor 1 di Indonesia itu memiliki target ingin mendorong percepatan pembenahan pada 10 destinasi wisata tersebut.
Gunung Bromo masuk dalam daftar 10 destinasi wisata prioritas Jokowi sebagai perwakilan dari Jawa Timur. Mengapa demikian? Karena gunung berapi aktif itu berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut ini terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Menariknya, gunung ini merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Bentuk Gunung Bromo yang memiliki tautan lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih gunung inin mempunyai sebuah kawah dengan diameter sekira 800 meter (utara-selatan) dan sekira 600 meter (timur-barat). Sedangkan batas daerah berbahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo yang masih aktif.
Sebagai gunung api yang masih aktif, selama abad 20 dan abad 21, Gunung Bromo telah meletus sebanyak beberapa kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi tahun 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada tahun 2015-sekarang.
Gunung Bromo dihuni oleh penduduk asli bernama Suku Tengger, yang menilai gunung ini sebagai tempat suci. Tak heran jika setahun sekali masyarakatnya mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini biasa diadakan di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara yang diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa itu menjadi daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
Anda yang berjiwa petualang bisa mencoba jalur perjalanan dari arah Kabupaten Malang yang jarang dilalui wisatawan. Jalur ini ditempuh melalui Kecamatan Tumpang, kemudian masuk ke Pronojiwo, lalu akan melalui cagar alam yang sangat indah. Ambil arah ke utara di pertigaan Jemplang (ke arah Gunung Semeru). Anda akan memasuki lautan pasir Bromo yang berada di punggung gunung bromo sebelah selatan.
Perjalanan dimulai dengan menuruni bukit yang kemudian disambut dengan padang rumput yang lama-lama akan berganti menjadi lautan pasir. Jalur ini akan mengitari Gunung Bromo melewati lautan pasir selama kurang lebih tiga jam. Sebenarnya jalur ini tidak terlalu curam dan dapat ditempuh dengan sepeda motor, namun butuh jiwa petualang karena jalurnya yang masih sepi jarang dilewati manusia. Selain itu, tidak ada satu pun persinggahan maupun rumah penduduk. Perjalanan melelahkan ini akan berbuah pemandangan sisi lain Bromo yang terbilang rahasia, karena sangat jarang dilihat wisatawan. Anda akan melihat padang ruput sabana dan bunga yang sangat luas di balik Bromo. Pemandangan ini bertolak belakang dengan pemandangan sisi utara Bromo yang gersang.
Lautan pasir memang menjadi objek wisata andalan Gunung Bromo. Sangat jarang di Indonesia wisatawan disuguhi pemandangan hamparan pasir tandus dalam suasana sejuk khas pegunungan. “Surga lainnya” adalah ketika wisatawan dapat keberuntungan melihat matahari terbit dan terbenam. Kedua peristiwa itu akan terlihat jelas di Bromo ketika cuaca mendukung.
Sejatinya, banyak hal yang bisa terus dikembangkan oleh pengelola Bromo, dengan dukungan pemerintah tentunya. Salah satunya dengan memasukkan nama gunung yang jadi jujugan wisata alam di Jawa Timur ini ke dalam 10 destinasi wisata prioritas Jokowi.