Dari Bandara Abdulrachman Saleh ke Kota Batu naik Taksi Garuda (C) HALOMALANG
Kota Batu sering menjadi jujugan wisata bagi para pelancong dari luar kota, bahkan luar negeri. Namun, kadang ada rasa bingung di benak mereka yang datang ke Malang dengan menggunakan moda pesawat. Mereka kesulitan mencari informasi transportasi apa yang tepat dari Bandara Abdulrachman Saleh ke Kota Batu.
Bandara Abdulrachman Saleh menjadi satu-satunya bandar udara di Malang. Letaknya yang berada di wilayah Pakis, Kabupaten Malang, cukup jauh dari pusat kota. Hal ini yang sedikit menyulitkan para pelancong yang datang ke Malang dengan pesawat. Letaknya yang berada di kompleks TNI Angkatan Udara membuat jalan di depan bandara tak dilewati oleh angkutan umum satu pun. Jika memaksa ingin mencari angkutan umum, Anda harus berjalan sejauh 1-2 kilometer ke pintu gerbang masuk bandara, itu pun masih harus berjalan lagi ke jalan utama Malang-Pakis sejauh 2-3 kilometer lagi. Jadi, lupakan untuk memakai jasa angkot dari bandara peninggalan Belanda dan Jepang ini.
Satu-satunya transportasi yang ada di kawasan Bandara Abdulrachman Saleh ini hanyalah taksi bandara bernama Taksi Garuda. Taksi berplat kuning ini dioperasikan oleh Koperasi TNI AU, dan tidak ada perusahaan taksi lain yang diperkenankan beroperasi di bandara ini. ‘Monopoli’ ini yang membuat taksi kadang bebas menentukan tarif, karena memang mereka tak memakai tarif berdasarkan argometer.
Hanya saja, oleh sopir taksi, penumpang akan ditunjukkan daftar tarif resmi yang ditetapkan paguyuban taksi bandara. Kadang, jika beruntung, Anda masih bisa menawarnya. Untuk tarif taksi dari Bandara Abdulrachman Saleh ke Kota Batu ini cukup bervariasi. Jika ingin langsung ke Kota Batu, biasanya Anda dikenakan tarif 80 ribu hingga 100 ribu rupiah. Sementara, jika ingin mampir lebih dahulu di Kota Malang, biasanya Anda harus tambah ongkos 50-60 ribu rupiah.
Sejatinya, Pemerintah Kabupaten Malang menggandeng Perum Damri telah mewacanakan adanya rencana pengoperasian bus bandara di Bandara Abdulrachman Saleh pada tahun 2015 lalu. Namun, hingga kini nampaknya rencana tersebut belum bisa terlaksana. Diduga, menguapnya rencana ini lantaran perizinannya yang sulit. Tentu saja, jika rencana tersebut terealisasi, penumpang akan memiliki alternatif pilihan moda transportasi dari Bandara Abdulrachman Saleh ke Kota Batu yang lebih murah ketimbang taksi bandara.
Sebenarnya, ada pula layanan ojek online, baik sepeda motor maupun mobil. Hanya saja, sesuai kesepakatan sepertinya mereka dilarang mengangkut penumpang dari kawasan umum strategis seperti terminal, stasiun, termasuk mungkin bandara. Kalau pun bisa, tentu penumpang haruslah rela berjalan 1-2 kilometer ke pintu gerbang bandara untuk bisa dijemput oleh tukang ojek online yang tidak diperkenankan memasuki area ‘terlarang’.
Setidaknya, meski tarifnya mahal, keberadaan Taksi Garuda yang menjadi satu-satunya angkutan umum dari Bandara Abdulrachman Saleh ke Kota Batu dan Kota Malang cukup membantu para pengguna moda trasportasi pesawat terbang. Semoga ke depannya ada perkembangan atau penambahan transportasi alternatif lainnya.
