Maret 26, 2023
?>
Mahasiswa UB pencetus ZUGOS,aAlat alternatif penyaring limbah

Mahasiswa UB pencetus ZUGOS,aAlat alternatif penyaring limbah

Empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) Malang, menciptakan alat penyaring limbah berdisain zig-zag. Ajaibnya, alat alternatif yang diberi nama "ZUGOS" Zig-zag Ultra Grey Water ini berhasil menurunkan ph (tingkat keasaman) dan turbiditas dari air limbah rumah tangga.

Empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) Malang, menciptakan alat penyaring limbah berdisain zig-zag. Ajaibnya, alat alternatif yang diberi nama “ZUGOS” Zig-zag Ultra Grey Water ini berhasil menurunkan ph (tingkat keasaman) dan turbiditas dari air limbah rumah tangga.

Melihat fakta bahwa semakin tinggi tingkat limbah di sungai-sungai Indonesia yang mencapai 70-75 persen, maka empat mahasiswa yang masing-masing bernama Siska Rahmadani, Ayu Khurotul Aini Amalia, Dwi Laksana Aji Putra, dan Yayang Saputra memberikan solusi dengan menciptakan sebuah alat yang dapat menyaring air limbah rumah tangga, khususnya untuk rumah bertingkat. Alat ini didesain dengan menggunakan metode O-sandfil (Organic Sand Filter) sederhana yang mereka pelajari sendiri.

Berawal dari keprihatinan terhadap air limbah rumah tangga yang langsung dibuang begitu saja tanpa adanya treatment terlebih dahulu, keempat mahasiswa UB itu berupaya merumuskan sebuah solusi untuk memecahkan permasalahan lingungan tersebut. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya rumah bertingkat. Pada awalnya limbah bukan masalah yang besar, namun akibat pertumbuhan penduduk yang pesat maka terjadilah peningkatan limbah cair rumah tangga.

Prinsip kerja dari ZUGOS sendiri, yaitu terdiri dari kotak penampungan yang berisi serbuk biji kelor. Kotak ini sendiri adalah filter pertama dalam penyaringan. Setelah kotak, terpasang pipa yang didisain secara zig-zag. Di dalam pipa itu terdapat filter pasir, zeolit, arang, dan ijuk. Kemiringan dari pipa zig-zag kurang lebih 30 derajat, dengan panjang dua meter. Pipa berisikan filter secara penuh tanpa menyisakan rongga, kecuali pada tiap sambungannya. Alat ini bisa pula menggunakan pipa berdiameter tiga inchi.

Dari media filter air tersebut mereka menggunakan inovasi serbuk biji kelor, yang mana serbuk biji kelor sendiri belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Maka dari itu, kami memilih serbuk biji kelor karena mengandung zat-zat yang sejatinya dapat menurunkan ph (tingkat keasaman) serta dapat menurunkan tingkat kekeruhan (turbiditas) pada limbah.

“Kami berharap bisa mengembangkan alat ini agar lebih baik lagi dalam pengolahan air limbah menjadi air bersih” tutr Ayu.

?>