
candi Sumberawan | Foto Instagram oleh @iqbalsar
Sejarah memang tak ada habisnya untuk selalu diukir kenangannya. Mengenal sejarah di daerah sendiri adalah lebih baik daripada sudah mengetahui banyak keistimewaan di daerah lain bahkan luar negeri tapi tidak tahu sedikitpun tentang daerahnya.
Nah, ini ada sebuah candi di desa Toyomarto, Singosari, Malang yang letaknya tak jauh dari candi Singosari, hanya 6 km. Uniknya, candi ini adalah satu-satunya candi yang memiliki stupa di Jawa Timur. Stupa yang dimiliki ini menunjukkan aliran Budhisme.

Meskipun kedua candi tersebut berdekatan, tapi jalan yang ditempuh tak semudah menempuh candi Singosari. Candi ini terletak di dalam hutan pinus. Ya, ekspektasi jika mendengar kata di dalam hutan adalah trayek jalannya yang tak mulus. Anggapan seperti itu memang benar adanya. Namun, sebelum itu, ada hamparan sawah yang akan dilewati.
Konon, nama dari candi ini adalah Kasurangganan yang merupakan perkiraan dari para ahli purbakala. Nama tersebut sering disebut dan terkenal di kitab Negarakertagama.
Dari beberapa ornamen yang dimiliki suatu candi, akan dapat diidentifikasi kapan candi abad tersebut dibangun. Misalkan pada candi Sumberawan, pada bagian stupa dan batur tersurat bahwa candi ini diperkirakan berdiri pada abad 14-15 Masehi. Untuk batuan penyusunnya, digunakan batu andesit yang berukuran panajng, lebar, dan tinggi secara berurutan yakni 6.25 m x 6.25 m x 5.23 m.
Sumberawan memang berbeda dengan lainnya, ia tidak memiliki tangga dan relief di dindingnya. Tangga di candi-candi lain digunakan salah saunya untuk menyimpan benda suci tapi para ahli memperkirakan bahwa dulunya candi Sumberawan digunakan untuk pemujaan. Ia hanya terdiri dari bagian kaki dan badan yang langsung berbentuk stupa. Pada batur yang tinggi, terdapat selasar, sedangkan di kaki candi untuk menunjang keempat sisi candi tersebut.
Stupa sendiri juga terdiri atas beberapa lapis yaitu lapik bujur sangkar, lapik segi delapan dengan bantalan Padma, dan genta atau yang ada di puncak stupa namun keberadaannya kini sudah menghilang.
Selain itu, tersedia juga tempat untuk menyucikan diri yang ada di samping candi.
Itulah sedikit mengenai sejarah dan budaya yang ada di kabupaten Malang. Mari semakin meningkatkan kepedulian mengenai sejarah di daerah sendiri.