Penampakan RSU Lavalette Malang zaman dahulu (C) JELAJAHMALANG
Gedung RSU Lavalette termasuk bangunan tua nan bersejarah di Kota Malang. Tak heran jika Rumah Sakit Umum yang berada di Jalan WR. Supratman No. 10, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini banyak memiliki penghuni tak kasat mata.
Menurut catatan sejarah, RSU Lavalette didirikan pemerintah Hindia-Belanda pada 9 Desember 1918, beberapa tahun setelah Malang mendapatkan status sebagai kotapraja. Awalnya, rumah sakit ini didirikan sebagai klinik tempat pelayanan kesehatan bagi pasien yang semuanya para pekerja perkebunan dan industri gula. Berdirinya berawal dari ide para pengusaha perkebunan besar yang tergabung dalam sebuah yayasan bernama “Stichting Malangsche Zieken-verpleging”.
Kini, RSU Lavalette menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi masyarakat umum yang sedang mengalami gangguan kesehatannya. Namun, suasana tempo dulu masih jelas tergambar dari fisik bangunan yang masih tampak kuno dan sepertinya memang cenderung dilestarikan. Melihat bentuk bangunannya saja, sepertinya pikiran kita langsung tertuju pada era kolonial Belanda waktu itu.
Bangunan kuno inilah yang kemudian memunculkan cerita-cerita seram yang menyelimuti RSU Lavalette. Terlebih, rumah sakit yang dikelola oleh Direksi PNP XXIV di Surabaya ini berada di dekat perlintasan kereta api di kawasan Celaket, daerah yang juga menjadi saksi bisu sejarah perkembangan Kota Malang dari waktu ke waktu. Suasananya yang cukup sejuk dan rindang jelas mengundang kehadiran penghuni tak kasat mata yang konon sudah tinggal di situ berpuluh-puluh tahun lamanya.
Kisah mistis merebak sejak adanya cerita para pegawai rumah sakit yang kerap diganggu oleh makhluk tak kasat mata. Jangan menduga tempat yang paling angker di rumah sakit ini adalah kamar mayat, karena cerita yang cukup populer dari RSU Lavalette ini adalah sosok kuntilanak yang menghuni pohon besar yang ada di halaman parkir depan rumah sakit. Sosok berpakaian putih itu konon tak segan menampakkan diri kepada siapa pun. Selain sering menampakkan diri, makhluk tak kasat mata penhuni pohon besar itu kerap menghantui dengan suaranya yang bisa membuat berdiri bulu kuduk.
“Bisa jadi karena bangunannya yang sudah ada sejak masa kolonial, biasanya kan memang banyak cerita-cerita seram di gedung sisa Belanda. Mungkin karena di rumah sakitnya sudah terang lalu makhluk halusnya terganggu dan pindah ke pohon di depannya itu,” tulis Ariyani Dwi, blogger asal Malang yang gemar menulis kisah misteri.
