
Jembatan Kesek di perbatasan Kota Malang dengan Kabupaten Malang (C) KASKUS
Berhati-hatilah Anda jika melewati Jembatan Kesek di perbatasan Kota dan Kabupaten Malang, utamanya pada malam hari. Sebab, salah satu jembatan angker di Malang itu menyimpan kisah mistis di mana ada penampakan penumpang misterius.
Jembatan Kesek ini berada di daerah perbatasan antara Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang dengan Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Bisa dibilang, jembatan itu yang menjadi akses jalan penghubung antara kedua daerah tersebut.
Tidak diketahui kapan Jembatan Kesek dibangun, namun fisiknya tampak cukup kokoh untuk menopang kendaraan yang lalu lalang. Di bagian tengah jembatan ini terdapat atap yang kadang digunakan untuk berteduh. Mereka yang melintas didominasi oleh para pekerja dari Kabupaten Malang yang mencari nafkah di Kota Malang atau sebaliknya.
Di pagi hingga siang hari, jembatan ini tampak biasa-biasa saja layaknya jembatan lainnya. Namun, ketika sore hari, suasana mencekam itu mulai terasa sanggup membuat bulu kuduk berdiri. Rimbunnya pepohonan di sekitar jembatan pun menambah kesan angker yang sekejap merasuk ke pikiran. Terlebih di malam hari, ketika melewati jembatan ini Anda harus ekstra waspada.
Cerita yang beredar di masyarakat setempat, umumnya pengendara roda dua yang menjadi korban penghuni Jembatan Kesek. Suatu ketika, jika Anda lewat jembatan ini pada malam hari dengan sepeda motor sendirian, kemudian merasakan boncengan lebih berat dari biasanya, artinya ada yang sedang ‘mengikuti’ di jok belakang. Jika beruntung, penumpang misterius itu tak akan mengikuti Anda hingga ke tempat tujuan.
Solusinya gampang. Jika Anda tak ingin diikuti oleh penumpang misterius itu, ucapkan salam dan bacalah doa, ayat kursi misalnya, sebelum melintasi Jembatan Kesek. Itu hal standar yang harus dilakukan saat melintas di tempat yang dinilai angker atau masih baru didatangi. Satu lagi, jangan sampai Anda melintasi jembatan ini dengan pikiran kosong! Sebab, mereka akan lebih mudah menggoda manusia dengan pikiran kosong.