Maret 24, 2023
?>
Tikungan Maut Karanganyar di Kecamatan Poncokusumo (C) LINGKAR MISTERI

Tikungan Maut Karanganyar di Kecamatan Poncokusumo (C) LINGKAR MISTERI

Nama tikungan maut Karanganyar cukup tenar di kalangan warga Kabupaten Malang lantaran sering meminta korban jiwa akibat terjadinya kecelakaan. Cerita misteri di balik tikungan maut yang terletak di Dusun Lor Kali, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang itu memang menyita penasaran.

Nama tikungan maut Karanganyar cukup tenar di kalangan warga Kabupaten Malang lantaran sering meminta korban jiwa akibat terjadinya kecelakaan. Cerita misteri di balik tikungan maut yang terletak di Dusun Lor Kali, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang itu memang menyita penasaran.

Jika dilihat dengan kasat mata, tikungan tersebut sebenarnya tidak terlalu tajam. Jalan beraspal yang terhampar berkelok sebelum tersambung dengan jembatan yang melintang di atas sungai itu tampak tidak ada hal yang ganjil. Namun, di jalan tersebut sering terjadi kecelakaan yang ujungnya selalu mengakibatkan korban meninggal. Kecelakaan itu pun terjadi tidak hanya sekali-dua kali saja. Bahkan, pernah suatu ketika sampai terjadi dua kali dalam sehari.

Secara logis, kecelakaan itu bisa saja terjadi karena mungkin korbannya melamun, mengantuk, atau kelalaian-kelalaian lainnya yang membuatnya celaka. Hanya saja, menurut penuturan warga dusun setempat, memang sering ada penampakan tak kasat mata yang mengganggu para pengguna jalan, sehingga menimbulkan korban. Kecelakaan karena penampakan ini bahkan tidak cuma terjadi di malam hari, namun juga di siang hari. Uniknya, kebanyakan korbannya adalah laki-laki.

Misteri tikungan maut Karanganyar Poncokusumo ini pernah diungkap oleh tim Lingkar Misteri dari Batu TV. Mereka menggunakan mediator untuk ‘memanggil’ para penunggu tikungan maut tersebut. Salah satunya diketahui bernama Lestari, sosok wanita penunggu pohon tua di dekat jembatan yang sering menampakkan diri menggoda para pengendara roda dua dengan melambai-lambaikan tangan. Dia bercerita tentang riwayatnya yang menjadi korban pembunuhan lelaki yang tak dikenalnya. Setelah sempat disetubuhi, jasadnya ditanah di dekat pohon tua yang akhirnya menjadi ‘rumahnya’. Sayang, beberapa waktu lalu ada warga yang menebang pohon tersebut, sehingga Lestari marah besar dan dendam kepada manusia, sehingga kerap menampakkan diri.

Selain sosok Lestari ternyata ada penampakan anak kecil yang suka menyeberang jalan di tikungan Karanganyar. Setelah dimediumisasi, ternyata sosok anak kecil itu merupakan anak yang dikandung Lestari. Sosok anak laki-laki ini juga sering diketahui menangis di dekat jembatan.

Dari mediumisasi lainnya, diketahui ada sosok pemimpin di kawasan tersebut bersama Eyang Sadimah yang diketahui sebagai orang yang melakukan babat alas desa setempat. Di kawasan tersebut sejatinya juga bersemayam berbagai macam makhluk tak kasat mata.

Sebagaimana manusia, tentu makhluk-makhluk yang tinggal di kawasan tikungan maut Karanganyar tersebut ada yang baik dan ada pula yang jahat. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Kuncinya selalu berdoa ketika hendak melakukan perjalanan, jangan sampai melamun agar tidak mudah diganggu makhluk-makhluk tak kasat mata, selalu waspada ketika berkendara, dan mengucapkan salam sebagai tanda ketika melewati tempat-tempat yang dinilai angker atau masih baru dikunjungi.

?>