Maret 28, 2023
?>
Markum Singodimejo, salah seorang politisi partai Golkar

Markum Singodimejo, salah seorang politisi partai Golkar

Banyak politisi asal Malang yang mampu menembus hingga gedung MPR/DPR RI. Salah satunya adalah politisi senior, DR HM Markum Singodimejo.

Banyak politisi asal Malang yang mampu menembus hingga gedung MPR/DPR RI. Salah satunya adalah politisi senior, DR HM Markum Singodimejo.

Markum yang lahir di Malang, 16 Agustus 1945, merupakan anggota DPR RI periode 2009-2014 mewakili partai Golkar dari Jawa Timur. Komisi VII yang menangani Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia merupakan tempatnya berkarya. Pada 2010, Markum pernah dilantik sebagai anggota MPR RI menggantikan Mustokoweni. Sebagai wakil rakyat, pria asal Kabupaten Malang itu ingin mewujudkan cita-cita luhur bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Sebelum menjadi wakil rakyat, Markum lebih sering berkecimpung di kantor wilayah maupun kantor departemen di Jatim. Ia pernah menjabat sebagai Kakan Deppen Kodya Bondowoso (1977), Kakanwil Deppen Prop Riau (1986), Kakan Deppen Kodya Surabaya (1984), Kakanwil Deppen Prop Jatim (1989), dan terakhir menjadi Bupati Ponorogo periode 1994-2004, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR RI lima tahun kemudian.

Sepak terjang Markum di dunia politik cukup memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Ia pernah terlibat dalam peninjauan instalasi listrik kabel bawah laut bersama rombongan Komisi VII DPR yang dipimpin Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana. Mereka meninjau instalasi jaringan listrik kabel bawah laut yang terpasang di kawasan wisata Tiga Gili (Gili Air, Gili Meno, Gili Terawangan), di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). peninjauan Komisi VII DPR ini merupakan bagian dari upaya wakil rakyat untuk menjaring aspirasi serta menggali referensi yang akan menjadi salah satu acuan dalam proses pembahasan RUU tentang energi yang kini sedang digodok DPR kala itu.

Politisi partai Golkar ini juga pernah turut serta menangani konflik tumpang-tindih lahan yang masih belum terselesaikan di antara pengusaha pertambangan di Jambi. Dalam hal ini, menurutnya, komunikasi yang terputus menjadi salah satu penyebab utama. Sarannya, perlu adanya jalinan komunikasi secara intens dan konstruktif agar tercipta persepsi yang sama di antara pihak-pihak yang bertikai.

Riwayat pendidikannya juga cukup mentereng, meski cuma lulusan S2 kampus lokal. Markum pernah menempuh bangku sekolah di Sekolah Rakyat (1958), SMPN X (1961), SMAN Teladan Surabaya (1964), IPN (1967), SI Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (1970), dan S2 Universitas Surabaya (UBAYA) (1994).

?>