Maret 28, 2023
?>
Gedung Bundar Al Asy'ari Unisma ketika masih dalam proses pembangunan (C) TIMES INDONESIA

Gedung Bundar Al Asy'ari Unisma ketika masih dalam proses pembangunan (C) TIMES INDONESIA

Sebagai salah satu kampus swasta bergengsi di Kota Malang, Universitas Islam Malang (Unisma) baru saja menambah satu gedung anyar yang diberi nama Gedung Bundar Al Asy'ari. Gedung serbaguna yang fungsinya sama dengan Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Kamis (29/3/2018) siang.

Sebagai salah satu kampus swasta bergengsi di Kota Malang, Universitas Islam Malang (Unisma) baru saja menambah satu gedung anyar yang diberi nama Gedung Bundar Al Asy’ari. Gedung serbaguna yang fungsinya sama dengan Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Kamis (29/3/2018) siang.

Gedung ini mulai dibangun pada 19 Oktober 2016, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Menristek Dikti, Prof H. Mohammad Nasir, PhD, Ak. Dalam kesempatan tersebut, diresmikan pula Gedung Pascasarjana, Kantor UKM Gedung Halal Center dan Laboratorium Fakultas Teknik Unisma. Pembangunan Gedung Bundar Al Asy’ari rampung lebih cepat dari rencana semula yang dijadwalkan selesai selama dua tahun.

Sehari sebelum Presiden Jokowi meresmikan gedung ini, Unisma kebetulan merayakan Dies Natalis yang ke-37. Di hari tersebut digelar Konferensi Perguruan Tinggi NU (PTNU) se-Indonesia, dilanjutkan dengan konferensi internasional. Selain itu, acara tasyakuran HUT juga digelar di Gedung Bundar Al Asy’ari. Sejumlah acara lain pun digelar, seperti khataman oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Jamiyatul Qur’o wal Qufat Unisma, shalawat oleh mahasiswa bersama hafidz dan hafidzah, serta seluruh jajaran pengurus Unisma dan bersama dua kiyai, yaitu KH. Muhtar Ghozali dan KH. Abdur Rahman Yahya.

Bangunan berbentuk bundar ini didirikan dengan luas bangunan 9.200 meter persegi. Gedung yang memiliki tiga lantai ini terdiri dari Function Hall seluas 5.500 meter persegi dan Ruang Serbaguna 4.700 meter persegi. Untuk membangun gedung yang mampu menampung hingga 7.000 orang lebih ini dianggarkan dana sekitar 30 miliar rupiah.

Banyak acara yang bisa digelar di Gedung Bundar Al Asy’ari ini. Event wisuda bagi mahasiswa lulusan Unisma yang biasanya digelar di tempat lain dengan menyewa gedung, kini bisa diadakan di gedung milik sendiri. Dengan demikian, Unisma dapat menghemat dana hingga 600 juta rupiah per wisudanya untuk uang sewa gedung.

Selain bisa lebih hemat, gedung baru ini dapat menambah pemasukan bagi Unisma. Caranya tentu dengan menyewakan Gedung Bundar Al Asy’ari untuk umum. Seperti umumnya gedung serbaguna, gedung ini bisa disewa untuk acara-acara umum bagi siapa saja yang ingin memakainya. Misalnya saja acara pesta resepsi pernikahan, dan acara lainnya.

Gedung Bundar Al Asy’ari Unisma yang Baru Diresmikan Presiden

Sebagai salah satu kampus swasta bergengsi di Kota Malang, Universitas Islam Malang (Unisma) baru saja menambah satu gedung anyar yang diberi nama Gedung Bundar Al Asy’ari. Gedung serbaguna yang fungsinya sama dengan Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Kamis (29/3/2018) siang.

Gedung ini mulai dibangun pada 19 Oktober 2016, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Menristek Dikti, Prof H. Mohammad Nasir, PhD, Ak. Dalam kesempatan tersebut, diresmikan pula Gedung Pascasarjana, Kantor UKM Gedung Halal Center dan Laboratorium Fakultas Teknik Unisma. Pembangunan Gedung Bundar Al Asy’ari rampung lebih cepat dari rencana semula yang dijadwalkan selesai selama dua tahun.

Sehari sebelum Presiden Jokowi meresmikan gedung ini, Unisma kebetulan merayakan Dies Natalis yang ke-37. Di hari tersebut digelar Konferensi Perguruan Tinggi NU (PTNU) se-Indonesia, dilanjutkan dengan konferensi internasional. Selain itu, acara tasyakuran HUT juga digelar di Gedung Bundar Al Asy’ari. Sejumlah acara lain pun digelar, seperti khataman oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Jamiyatul Qur’o wal Qufat Unisma, shalawat oleh mahasiswa bersama hafidz dan hafidzah, serta seluruh jajaran pengurus Unisma dan bersama dua kiyai, yaitu KH. Muhtar Ghozali dan KH. Abdur Rahman Yahya.

Bangunan berbentuk bundar ini didirikan dengan luas bangunan 9.200 meter persegi. Gedung yang memiliki tiga lantai ini terdiri dari Function Hall seluas 5.500 meter persegi dan Ruang Serbaguna 4.700 meter persegi. Untuk membangun gedung yang mampu menampung hingga 7.000 orang lebih ini dianggarkan dana sekitar 30 miliar rupiah.

Banyak acara yang bisa digelar di Gedung Bundar Al Asy’ari ini. Event wisuda bagi mahasiswa lulusan Unisma yang biasanya digelar di tempat lain dengan menyewa gedung, kini bisa diadakan di gedung milik sendiri. Dengan demikian, Unisma dapat menghemat dana hingga 600 juta rupiah per wisudanya untuk uang sewa gedung.

Selain bisa lebih hemat, gedung baru ini dapat menambah pemasukan bagi Unisma. Caranya tentu dengan menyewakan Gedung Bundar Al Asy’ari untuk umum. Seperti umumnya gedung serbaguna, gedung ini bisa disewa untuk acara-acara umum bagi siapa saja yang ingin memakainya. Misalnya saja acara pesta resepsi pernikahan, dan acara lainnya.

Gedung Bundar Al Asy’ari Unisma yang Baru Diresmikan Presiden

Sebagai salah satu kampus swasta bergengsi di Kota Malang, Universitas Islam Malang (Unisma) baru saja menambah satu gedung anyar yang diberi nama Gedung Bundar Al Asy’ari. Gedung serbaguna yang fungsinya sama dengan Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Kamis (29/3/2018) siang.

Gedung ini mulai dibangun pada 19 Oktober 2016, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Menristek Dikti, Prof H. Mohammad Nasir, PhD, Ak. Dalam kesempatan tersebut, diresmikan pula Gedung Pascasarjana, Kantor UKM Gedung Halal Center dan Laboratorium Fakultas Teknik Unisma. Pembangunan Gedung Bundar Al Asy’ari rampung lebih cepat dari rencana semula yang dijadwalkan selesai selama dua tahun.

Sehari sebelum Presiden Jokowi meresmikan gedung ini, Unisma kebetulan merayakan Dies Natalis yang ke-37. Di hari tersebut digelar Konferensi Perguruan Tinggi NU (PTNU) se-Indonesia, dilanjutkan dengan konferensi internasional. Selain itu, acara tasyakuran HUT juga digelar di Gedung Bundar Al Asy’ari. Sejumlah acara lain pun digelar, seperti khataman oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Jamiyatul Qur’o wal Qufat Unisma, shalawat oleh mahasiswa bersama hafidz dan hafidzah, serta seluruh jajaran pengurus Unisma dan bersama dua kiyai, yaitu KH. Muhtar Ghozali dan KH. Abdur Rahman Yahya.

Bangunan berbentuk bundar ini didirikan dengan luas bangunan 9.200 meter persegi. Gedung yang memiliki tiga lantai ini terdiri dari Function Hall seluas 5.500 meter persegi dan Ruang Serbaguna 4.700 meter persegi. Untuk membangun gedung yang mampu menampung hingga 7.000 orang lebih ini dianggarkan dana sekitar 30 miliar rupiah.

Banyak acara yang bisa digelar di Gedung Bundar Al Asy’ari ini. Event wisuda bagi mahasiswa lulusan Unisma yang biasanya digelar di tempat lain dengan menyewa gedung, kini bisa diadakan di gedung milik sendiri. Dengan demikian, Unisma dapat menghemat dana hingga 600 juta rupiah per wisudanya untuk uang sewa gedung.

Selain bisa lebih hemat, gedung baru ini dapat menambah pemasukan bagi Unisma. Caranya tentu dengan menyewakan Gedung Bundar Al Asy’ari untuk umum. Seperti umumnya gedung serbaguna, gedung ini bisa disewa untuk acara-acara umum bagi siapa saja yang ingin memakainya. Misalnya saja acara pesta resepsi pernikahan, dan acara lainnya.

?>