
Pernah sholat di Masjid AR Fachruddin UMM? (C) MANTAHARIPAGI
Sebagai kampus muslim di Malang, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki tempat ibadah bagi warganya, yang bernama Masjid AR Fachruddin. Tak banyak yang mengamati, masjid salah satu kampus terbesar di Asia Tenggara itu ternyata merupakan hasil dari perpadua tiga budaya.
Pada bangunan Masjid AR Fachruddin, unsur budaya Arab sangat kental. Namun, bangunan masjid kampus ini tak meninggalkan budaya Jawa, tanah di mana masjid tersebut berpijak. Selain itu, pada bangunannya terdapat sentuhan budaya modern yang semakin melengkapi kemegahannya.
Masjid ini tak lagi menjadi sarana pelengkap bagi kampus UMM, namun tergolong fasilitas penting bagi kegiatan belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa. Keberadaannya sekaligus mempertegas identitas yang membanggakan bagi para penghuni kampus.
Lokasi Masjid AR Fachuddin ini berada di lingkungan kampus UMM, tepatnya di salah satu gerbang masuk kampus yang berada di Jalan Raya Tlogomas, Keluraha Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ini. Dibangun mulai tahun 1995 pada tanah seluas 2. 706,20 meter persegi, masjid kampus ini rampung pengerjaannya pada tahun 1998. Presiden RI ketiga, BJ. Habibie yang meresmikannya.
Terdiri dari lima lantai, Masjid AR Fachruddin memiliki spesifikasi sekaligus kegunaan masing-masing pada setiap lantainya. Lantai satu masjid ini luas bangunannya mencapai 14.834,70 meter persegi, yang difungsikan sebagai tempat perkantoran, bank, kantin, mesin ATM, ruang laboratorium, ruang bimbingan konseling, radio UMM, dan beberapa kantor pusat studi. Sementara lantai dua yang luasnya 2.900 meter persegi, dipakai untuk ruang takmir masjid, perpustakaan, ruang perkuliahan, ruang laboratorium psikologi, tempat wudlu dan aula. Lantai tiga luasnya 3.197 meter persegi, lantai empat luasnya 1.642,75 meter persegi, dan lantai lima luasnya 2.746 meter persegi. Dari lantai tiga sampai lima digunakan sebagai tempat untuk beribadah.
Masjid AR Fachruddin UMM diyakini telah memiliki arah kiblat yang tepat (shahih). Hal ini sudah diuji dan dibuktikan oleh komunitas CASA (Club Astronomi Santri Assalaam). Masjid ini merupakan pusat dakwah Muhammadiyah dan pusat kegiatan keislaman bagi seluruh sivitas akademika, maupun masyarakat umum. Selain itu, letaknya yang cukup strategis di mana berada dalam jalur wisata dari Kota Malang ke Kota Batu, tak jarang masjid megah ini dijadikan sebagai tempat wisata religi. Para wisatawan itu sekadar mampir untuk menunaikan sholat, bahkan ada pula yang melakukan study banding dengan takmir masjid setempat.