Maret 27, 2023
?>
Jalan Ahmad Yani, salah satu jalan protokol di Kota Malang (C) JALANJALANDIKOTAMALANG

Jalan Ahmad Yani, salah satu jalan protokol di Kota Malang (C) JALANJALANDIKOTAMALANG

Jalan Ahmad Yani merupakan salah satu jalan protokol di Kota Malang. Karena letaknya di ujung utara kota, dan menjadi wilayah perbatasan dengan Kabupaten Malang, tak heran jalan yang namanya diambil dari nama salah seorang jenderal korban peristiwa G30S PKN ini menjadi kawasan yang selalu macet, terutama di hari libur.

Jalan Ahmad Yani merupakan salah satu jalan protokol di Kota Malang. Karena letaknya di ujung utara kota, dan menjadi wilayah perbatasan dengan Kabupaten Malang, tak heran jalan yang namanya diambil dari nama salah seorang jenderal korban peristiwa G30S PKN ini menjadi kawasan yang selalu macet, terutama di hari libur.

Seperti diketahui, sebagai kota tujuan wisata di Jawa Timur, setiap hari libur tiba, apalagi ketika ada libur panjang, maka banyak wisatawan dari luar kota yang berkunjung ke Kota Apel ini. Jalan Ahmad Yani yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Blimbing merupakan pintu masuk ke wilayah Kota Malang. Wisatawan yang enggan bermacet ria menuju Kota Batu melalui Jalur Karangploso, tentu memilih jalur kota sebagai alternatif. Hal ini kerap menyebabkan penumpukan kendaraan di Jalan Ahmad Yani.

Dimulai dari Patung Kendedes sebagai batas kota sekaligus permulaan Jalan Ahmad Yani Utara. Menuju selatan Anda akan menemui flyover yang dibangun melintang dari arah utara ke selatan. Di awal Jalan Ahmad Yani ini ada Kantor Pengadilan Negeri Malang di sisi timur flyover. Di bawah flyover ada pertigaan lampu merah, yang akan macet oleh kehadiran bus-bus dari arah Jalan Raden Intan, tepatnya dari Terminal Arjosari, tempat transitnya berbagai bus antar kota dan antar provinsi, serta angkutan kota (kota) dan angkutan desa (angkudes).

Jika terus ke selatan, masih di bawah flyover, Anda akan melewati perlintasan kereta api yang menghubungkan Stasiun Blimbing di selatan dengan Stasiun Singosari di sebelah utara. Dulu, sebelum ada flyover di atasnya, Jalan Ahmad Yani bisa dipastikan akan menjadi lebih macet dari biasanya ketika ada kereta api lewat.

Setelah perlintasan kereta api, Anda akan bertemu lajur kiri flyover di sebelah kanan jalan. Anda bisa melihat Ruko de Panorama sebelum jalan ke kanan menuju Jalan Ikan Piranha. Jika dari arah utara, untuk menuju ruko dan jalan tersebut, Anda harus putar balik dulu, lantaran lajur kanan dan kiri Jalan Ahmad Yani diberi pemisah. Di kawasan tersebut didominasi oleh aneka tempat usaha, seperti Bank, minimarket, dealer mobil bekas, bengkel, rumah makan, dan lain lain. Selain itu, terdapat sekolah dan masjid pula di sana.

Terus ke selatan, Anda akan menemui pertigaan lampu merah kedua. Jika ke kiri atau arah timur, Anda akan menuju ke Jalan LA Sucipto. Itu merupakan jalur menuju ke Bandar Udara Abdulrachman Saleh, Pakis, Kabupaten Malang di sebelah timur.

Sekitar 100 meter dari pertigaan lampu merah kedua, Anda akan bertemu pertigaan lampu merah ketiga. Kali ini cabang jalan mengarah ke kanan, tepatnya ke arah Jalan Borobudur. Jalan ini merupakan jalan alternatif menuju ke Kota Batu, melalui Malang barat. Di pojokan pertigaan tersebut terdapat Masjid Sabilillah, yang merupakan masjid bersejarah di Kota Malang selain Masjid Jami’ di Alun-alun Merdeka. Di sebelah masjid tersebut terdapat gedung kantor Telkom Kota Malang. Sementara di seberangnya terdapat gereja dan deretan pertokoan.

Setelah kantor Telkom terdapat pertigaan kecil yang jika ke kiri menuju ke Jalan Tenaga yang merupakan jalur alternatif menuju Malang bagian timur. Jika lurus ke selatan, Anda akan menjumpai deretan pertokoan dan Carrefour Market, sedangkan di sebelah kanannya terdapat Grand Food Court, yang merupakan tempat makan terkenal di Kota Malang. Sebelah selatannya, Anda sudah sampai ke Jalan Letjen S Parman.

?>