Maret 23, 2023
?>
Penampakan Rumah Sakit Bersalin Mardi Waloeja Rampal dari depan (C) rsiamardiwaloejarampal.com

Penampakan Rumah Sakit Bersalin Mardi Waloeja Rampal dari depan (C) rsiamardiwaloejarampal.com

Rumah Sakit Bersalin Mardi Waloeja Rampal merupakan rumah sakit yang tercatat mulai berdiri pada tahun 1949. Dulunya, RSB ini merupakan cabang dari Rumah Sakit Ibu Anak Mardi Waloeja yang ada di Jalan Kauman No. 23 Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Rumah Sakit Bersalin Mardi Waloeja Rampal merupakan rumah sakit yang tercatat mulai berdiri pada tahun 1949. Dulunya, RSB ini merupakan cabang dari Rumah Sakit Ibu Anak Mardi Waloeja yang ada di Jalan Kauman No. 23 Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Kegiatan Rumah Sakit Bersalin Mardi Waloeja ini diawali oleh diadakannya kegiatan di Lowokwaru Gang IV, yang sekarang Jalan Letjend Sutoyo Gang IV, pada tahu 1940. Saat itu Rumah Sakit induknya yang dipimpin oleh zuster Belanda bernama Zr. Scuringa menugaskan seseorang bernama Soebijah untuk memimpin kegiatan tersebut. Dia dibantu oleh seorang perawat dan seorang pembantu rumah tangga.

Baru pada awal tahun 1948, Synode Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) membeli rumah di Jalan WR Supratman No. 1. Kemudian mereka memberikan izin kepada Mardi Waloeja untuk menempati rumah petak tersebut, sehingga kegiatan di Lowokwaru dipindahkan ke sini, tepatnya mulai 4 Januari 1949.

Karena kondisi rumah masih kosong, kegiatan persalinan dilakukan di luar rumah sakit. Waktu itu datanglah bantuan dari seorang mantri/bidan bernama Oemijatsih Mestoko yang secara tertulis menyatakan kesediaannya membantu Mardi Waloeja.

Akhirnya, kegiatan di rumah kosong tersebut pun mulai diseriusi dan dirintislah cabang dari RSIA Mardi Waloeja Kauman di sini. Dibantu seorang Perawat bernama Asripadmi yang saat itu masih bertugas di RSIA Mardi Waloeja Kauman. Selain itu, ada pula bantuan tenaga yang bertugas mengurusi urusan rumah tangga, dapur dan cucian. Meski masih sedikit, tenaga di RSB Mardi Waloeja Rampal ini cukup ulet, sehingga pelan-pelan ruangan mulai diisi dengan perabot sedikit demi sedikit, hingga akhirnya mereka mampu membantu proses persalinan di dalam rumah sakit.

Dinas Kesehatan dan RS dr Soepraoen (RST) pun memberikan bantuan tenaga dokter. Mereka adalah dr. Dradjat, dan dr. Mohammad Imam. Ada pula dokter dari RS Mardi Santoso Surabaya yakni dr. J. Bastiaanzs yang khusus membantu persalinan luar biasa. Synode GKJW pun menerima tawaran tenaga dokter dari NHK (Gereja Belanda) yaitu dr. V.d. Horst sejak awal tahun 1950, yang bekerja hingga akhir tahun 1958.

Sejak saat itu, cabang RSB Mardi Waloeja Rampal ini mulai bisa membuka Poliklinik dua kali dalam seminggu. Tentu saja kesempatan ini banyak dimanfaatkan oleh warga sekitarnya untuk berobat.

Dokter V.d. Horst memberi bantuan berupa satu ruangan yang dapat menampung delapan tempat tidur pasien pada tahun 1957. Ruangan itu kemudian dijadikan untuk merawat pasien dengan kelas terendah, atau sekarang setara kelas IV. Karena waktu itu belum ada tenaga dokter tetap, maka RS Mardi Waloeja meminta bantuan pada RSU Saiful Anwar, yakni dr. Harjono dan dr. Atmodjo yang datang pada bulan Juni 1965. Kemudian, datang lagi dokter wanita bernama dr. Kityawati sejak Mei 1980.

Sejak tahun 1976, rumah sakit ini memiliki laboratorium yang menunjang pelayanan di RSB Mardi Waloeja, sehingga mereka dapat membuka poliklinik setiap hari. Poliklinik melayani pemeriksaan ibu hamil, anak yang sakit, imunisasi dan Keluarga Berencana, kecuali persalinan. Dokter dan Bidan yang dipekerjakan masih didatangkan dari RSIA Mardi Waloeja Kauman.

Cabang RS Mardi Waloeja ini kemudian berkembang menjadi Rumah Bersalin dan akhirnya sekarang ini statusnya menjadi Rumah Sakit Bersalin Mardi Waloeja Rampal. Managemen rumah sakit ini tadinya menjadi satu dengan RSIA Mardi Waloeja Kauman, dengan Direktur dr. Kityawati, MBA. Barulah pada awal Maret 2013, Rumah Sakit Bersalin Mardi Waloeja Rampal ini berdiri sendiri karena secara resmi telah memisahkan diri dari managemen RSIA Mardi Waloeja Kauman. Dokter Evi Laksana yang pertama diangkat sebagai Direkturnya. Kini, RSB Mardi Waloeja Rampal berada di bawah Yayasan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Sekarang ini, RSB tersebut tengah dalam proses menaikkan statusnya sebagai Rumah Sakit Ibu Anak seperti mantan induknya, RSIA Mardi Waloeja Kauman.

?>