
Sungai Metro yang sebelah baratnya ada lahan bernama Tegal Mayit - WIKIPEDIA
Tegal Mayit merupakan sebuah lahan kosong (pekarangan) yang terletak di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Konon, lahan kosong tersebut menyimpan cerita pilu yang terjadi pada era penjajahan Belanda.
Secara geografis, lahan kosong tersebut berada di sebelah barat Desa Ngadilangkung yang terpisahkan oleh Sungai Metro. Sebenarnya, lahan kosong ini secara administratif dulunya bukanlah wilayah Desa Ngadilangkung, karena awalnya batas paling barat desa tersebut adalah Sungai Metro itu sendiri.
Dilansir dari laman f6penyuluhanfapetub2017.wordpress.com, disebutkan bahwa sesepuh Desa Ngadilangkung menceritakan bahwa pada zaman pemerintahan Belanda ditemukan jenazah seseorang yang tak dikenal. Mayat itu tergeletak begitu saja di lahan kosong yang kala itu menjadi ladang garapan warga setempat. Lahan itulah yang kini tenar dengan sebutan Tegal Mayit. Saat itu tak ada warga setempat yang bersedia menguburkannya dengan baik dan benar.
Pada akhirnya, pemerintah Belanda mengadakan sebuah sayembara sebagai solusi. Barang siapa yang mau menguburkan mayat tersebut akan diberikan hadiah pada desanya sebidang tanah ladang di mana si mayat tergeletak tadi.
Ternyata hasilnya, ada warga Desa Ngadilangkung yang mau mengubur mayat tersebut. Praktis, pemerintah Belanda menyerahkan ladang kosong tersebut pada Desa Ngadilangkung. Hingga saat ini lahan di sebelah barat Sungai Metro itu menjadi salah satu aset desa. Sesuai dengan peristiwa penemuan mayat tersebut kemudian masyarakat menyebutnya dengan nama Tegal Mayit.