Maret 29, 2023
?>
Sulit mencari foto Mayor Hamid Rusdi, yang ada cuma sketsa wajah (C) HELMI WICAKSONO

Sulit mencari foto Mayor Hamid Rusdi, yang ada cuma sketsa wajah (C) HELMI WICAKSONO

Dalam memperingati Hari Pahlawan pada 11 November 2016 lalu, sempat beredar banner besar bertuliskan "Pahlawan Kebanggaanku Hamid Roesdi Gugur Berjuang Untuk Indonesia" di beberapa titik di Kota Malang. Yang mengejutkan, sosok dalam foto yang dipasang dengan latar belakang merah putih itu bukanlah foto Mayor Hamid Rusdi yang sebenarnya.

Dalam memperingati Hari Pahlawan pada 11 November 2016 lalu, sempat beredar banner besar bertuliskan “Pahlawan Kebanggaanku Hamid Roesdi Gugur Berjuang Untuk Indonesia” di beberapa titik di Kota Malang. Yang mengejutkan, sosok dalam foto yang dipasang dengan latar belakang merah putih itu bukanlah foto Mayor Hamid Rusdi yang sebenarnya.

Banner yang diyakini salah dalam pemasangan foto Mayor Hamid Rusdi itu terpampang di depan Stasiun Malang Kotabaru, depan ALun-alun Merdeka Malang, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Ki Ageng Gribig dan di dekat Polsek Kedungkandang. Foto dalam banner-banner tersebut diyakini memang bukanlah sosok Hamid Rusdi. Jika dilihat sekilas, wajah dalam banner tersebut lebih mirip dengan orang dari Indonesia bagian timur, sementara Hamid Rusdi merupakan orang Jawa tulen yang lahir di Malang selatan. Dilihat dari seragam yang dikenakannya pun bukanlah seragam khas pasukan Hamir Rusdi yang merupakan anggota TNI Angkatan Darat, karena seragamnya lebih mirip punya pasukan KNIL.

Kesalahan tersebut diduga berawal dari laman Wikipedia, karena penulis pernah melihat laman ensiklopedi itu memuat foto yang sama dengan foto pahlawan di banner tersebut dalam halaman tokoh Hamid Rusdi. Hal ini bisa dimaklumi dapat berpotensi membuat siapa saja yang mengakses halaman tersebut menjadi salah kaprah, sebab Wikipedia sendiri memang mempersilakan siapa saja dapat menyunting data di dalam laman itu.

Jika dicari dalam laman pencarian Google, maka disebutkan foto yang terpampang di banner itu adalah Johannes Abraham Dimara yang merupakan pahlawan nasional dari daerah Papua. Laman Wikipedia Johanner Abraham Dimara pun dengan jelas memuat foto yang sama dengan yang dipajang dalam banner yang menghebohkan warga Malang tersebut.

Sejak kemunculan banner-banner yang memuat foto Mayor Hamid Rusdi yang salah kaprah itu, komentar miring warga Malang Raya bertebaran di lini massa media sosial. Menurut informasi, banner Hamid Rusdi tersebut dipasang dalam rangka bentuk opini masyarakat untuk menjaga kebhinekaan, mengingat perjuangan para pejuang kemerdekaan. Dilansir dari laman Malang Post, diyakini Kodim 0833 Kota Malang merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas beredarnya banner-banner tersebut di sejumlah titik di Kota Malang. Saat dikonfirmasi koran tersebut, Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Aprianko Suseno mengaku langsung menindaklanjuti kesalahan pencantuman foto pahlawan tersebut.

Namun, jika sekarang Anda melakukan pencarian di laman Wikipedia, foto Mayor Hamid Rusdi yang salah kaprah itu sudah menghilang. Di laman pahlawan tiga zaman itu bahkan tak ada foto yang terpampang.

Cukup sulit memang mencari arsip foto Mayor Hamid Rusdi yang gugur pada 8 Maret 1949, meski Malang merupakan kota kelahiran pahlawan nasional tersebut. Memang, di Jalan Simpang Balapan Klojen, Kota Malang terdapat patung yang menggambarkan sosok tegas Hamid Rusdi, namun penampakannya itu pun diduga cuma berdasarkan rekaan sketsa wajah.

Dikutip dari laman Kompasiana, sebuah artikel berjudul ‘Swajiwanita, Sepotong Kisah Romansa Hamid Rusdi di Tengah Kecamuk Perang’ sang penulis, Abdul Malik mencantumkan sketsa wajah dari Mayor Hamid Rusdi yang diambilnya dari skripsi Helmi Wicaksono, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang, berjudul ‘Revolusi Fisik di Kota Malang tahun 1945-1949, pada halaman 154, yang diterbitkan pada tahun 2012.

?>