April 2, 2023
?>
Tumpeng Jolen ada dalam bersih desa di Malang, termasuk di Desa Ngadilangkung (C) YOELSW

Tumpeng Jolen ada dalam bersih desa di Malang, termasuk di Desa Ngadilangkung (C) YOELSW

Setiap daerah pasti punya ciri khas masing-masing ketika menggelar bersih desa, tak terkecuali di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Warga Desa Ngadilangkung punya tradisi yang menjadi ciri khas mereka berupa Tumpeng Jolen yang selalu dihadirkan

Setiap daerah pasti punya ciri khas masing-masing ketika menggelar bersih desa, tak terkecuali di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Warga Desa Ngadilangkung punya tradisi yang menjadi ciri khas mereka berupa Tumpeng Jolen yang selalu dihadirkan

Seperti di desa-desa lainnya, tradisi bersih Desa Ngadilangkung dilakukan warga setempat setiap tahunnya. Bulan Suro, Sapar, atau Muharam menjadi waktu yang tepat bagi warga setempat untuk melaksanakan selamatan desa tersebut. Selain bersih desa, tradisi ini kerap disebut Bari’an oleh warga setempat.

Ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaan bersih desa di Desa Ngadilangkung ini, yakni pada penyajian makanannya. Di desa ini, warga yang dikoordinir pemerintah desa setempat membuat Tumpeng Jolen. Penampakan wujud tumpeng ini cukup ramai, terdiri dari nasi kuning, dengan lauk ayam ingkung (satu ekor ayam goreng utuh). Menariknya, tumpeng ini dihiasi dengan bendera kecil-kecil yang sengaja dibuat dari lembaran uang kertas.

Tumpeng Jolen kemudian dimasukkan ke dalam jodang, yakni kotak panjang yang dipakai untuk menaruh penganan, barang-barang pinangan, dan sebagainya, yang biasanya diangkat dengan dipikul oleh dua orang. Tumpeng dalam jodang ini kemudian diarak menuju Punden Sambi, diiringi oleh tayub dengan tembang ijo-ijo dan musik gamelan Ayak Samirah.

Sementara di Dusun Ketawang, pada momen bersih desa ini warga membuat makanan yang diberi nama serabi biru dengan arang-arang kambang. Makanan ini dibuat kenduri bersama-sama di punden leluhur yang sekarang ini terletak di RT.05/RW.02. Acara ini berlangsung mulai pagi hari setelah shalat Subuh, hingga puncak acara yang ditandai dengan digelarnya pertunjukan wayang kulit dengan lakon Among Tani.

Seiring meningkatnya pemahaman ajaran keagamaan, khususnya Agama Islam, di Desa Ngadilangkung, tradisi bersih desa semacam itu perlahan mengalami perubahan. Perayaan bersih desa kini berangsur-angsur disesuaikan dengan ajaran Agama Islam. Artinya, tak ada lagi unsur-unsur mistik dan yang mengandung kemusrikan. Cara memaknai bersih desa sekarang lebih diarahkan dalam bentuk permohonan doa kepada Allah SWT. Mereka meminta agar masyarakat Desa Ngadilangkung selalu dilindungi dari bencana, kerukunan dan kebersamaan masyarakat tetap terjalin, dan hasil panen sawah ladang setempat berlimpah ruah.

?>