
Stasiun Singosari tak lepas dari aksi sabotase Seksi Suwandi
Berbagai aksi sabotase di daerah sasaran wingate action yang dilakukan Batalyon Abdul Manan dari markas di Pujon. Termasuk bantuan dari Seksi Suwandi dalam pemantapan penguasaan wilayah di Singosari, Kabupaten Malang seperti yang diceritakan buku Perjuangan Total Brigade IV.
Diceritakan, sabotase-sabotase ini sudah menjadi tugas dari Seksi III yang semula dipimpin oleh Letnan Muda Supanggih. Namun, setelah ia ditarik ke markas komando batalyon, maka kedudukannya digantikan oleh Sersan Mayor Paimin yang semula dikenal sebagai Komandan Stoottroep. Setelah pangkatnya dinaikkan menjadi Letnan Muda Paimin, aktivitas dalam melakukan serangan dan pengadangan pasukan Belanda di wilayah Malang utara semakin meningkat intensitasnya.
Sementara itu, Seksi Suwandi yang berkedudukan sementara di Desa Dengkol, Singosari timur, turut memperkuat aksi sabotase yang dilakukan di wilayah Malang utara, utamanya di Singosari. Mulai dari merusak jalan kereta api, memutuskan kawat telepon, bahkan sampai membakar Pasar Singosari.
Selain itu, pengadangan terhadap mobilitas pasukan Belanda yang datang dari wilayah utara ke arah Kota Malang pun kian gencar dilakukan. Pengadangan terhadap konvoi tentara Belanda itu dilakukan hampir setiap hari.
Pengadangan ini tidak dilakukan di jalan utama, lantaran jalan tersebut masuk ke dalam wilayah pendudukan Belanda sesuai dengan hasil Perjanjian Renville. Akibatnya, aksi penyerangan dilakukan Seksi Suwandi dan kawan-kawan dari Bukit Mondoroko dan Desa Songsong. Berdasarkan penuturan dari penduduk yang mengetahui, pernah terjadi tembakan gencar dari atas Bukit Mondoroko. Serangan mendadak ini berhasil menewaskan lima orang tentara Belanda.
Dalam aksi sabotase Seksi Suwandi ini, pos-pos Belanda yang ada di beberapa sudut jalan di Singosari juga tidak luput dari serangan. Harapannya, dari berbagai serangan ini memiliki dampak positif dalam upaya memantapkan kondisi wilayah. Tujuan utamanya sebenarnya adalah dapat memberikan keyakinan kepada penduduk bahwa TNI masih tetap utuh dan mampu mengimbangi gerakan pasukan musuh.
Ketika penguasaan daerah Singosari dan sekitarnya dirasa sudah cukup mantap, markas komando sektor dipindahkan ke Kampung Jeruk, Mendeg, Lawang. Kedudukan Seksi Suwandi yang semula ada di Desa Dengkol pun turut dipindahkan ke Desa Ngepoh, Lawang. Praktis, penguasaan seluruh wilayah Kecamatan Karangploso, Singosari, dan bagian timur Kecamatan Lawang ini menjadi bukti kesuksesan wingate action yang dilakukan oleh Batalyon Abdul Manan. Sementara Belanda cuma “disisakan” kekuasaan di wilayah kota-kota kecamatan dan jalan raya Surabaya-Malang.