
Buah Karikaya yang mengandung cairan untuk cuci tangan warga Suku Tengger (C) DARMADI SASONGKO/MERDEKA
Suku Tengger yang sebagian mendiami wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Malang ini mengenal buah yang cukup unik bernama Karikaya. Buah ini ternyata biasa mereka gunakan untuk mencuci tangan.
Buah yang juga bisa disebut Carika ini penampakannya menyerupai pepaya dengan ukuran lebih kecil, biasanya sebesar kepal tangan manusia. Warnanya yang kekuningan jika masak di pohon menjadi daya tarik tersendiri.
Buah Karikaya biasanya dimanfaatkan sebagai pencuci tangan dan kaki setelah warga Suku Tengger beraktivitas di sawah. Tak heran, karena di dalam buah itu terkandung cairan yang bercampur dengan biji. Serupa dengan Markisa, biji Karikaya terselimuti cairan berbentuk lendir yang lembut. Cairan itu dapat membersihkan kotoran yang melekat di tangan dan kaki. Cairan lendir tersebut akan merontokkan kerak kotoran yang membandel yang melekat di tangan bersamaan dengan bilasan air.
Orang-orang Suku Tengger mencuci tangan dengan cairan dan biji buah Karikaya sudah seperti menggunakan cairan pencuci tangan atau sabun tangan. Apalagi, cairan dari buah tersebut juga mengeluarkan aroma wangi yang khas dan tajam. Wangi itu terbukti menempel di tangan seharum pewangi. Tak heran jika usai berladang, para petani Suku Tengger sudah terbiasa mencari Karikaya yang tumbuh liar di kawasan Gunung Bromo. Bahkan, kebiasaan itu sudah turun-temurun dari dulu hingga saat ini.