
Jalan menuju ke Goa Polaman, Kecamatan Lawang (C) RESTU RESPATI
Tak jauh dari Sumber Polaman di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang terdapat goa dengan nama yang sama. Ternyata ada kisah legenda percintaan antara raja dari Pulau Bali, Kelana Rangga Puspita dengan putri kerajaan Singosari, Dyah Rangga Munti di Goa Polaman ini.
Dilansir dari berbagai sumber, pada zaman dahulu, terdapat seorang raja muda yang gagah perkasa dari sebuah kerajaan di Pulau Dewata (yang tak disebutkan nama kerajaannya). Raja muda yang bernama Kelana Rangga Puspita itu gemar melancong ke Pulau Jawa. Pada suatu hari, Rangga bersama kendaraan kesayangannya yang diberi nama Kyai Sembrani, seekor kuda yang konon bisa terbang, sampai di atas ibukota Singosari yang saat itu diperintah oleh Sang Lembu Amijaya.
Dari atas langit Rangga melihat keberadaan Putri Dyah yang kebetulan saat itu sedang bercengkrama di taman bunga bersama para inang pengasuhnya. Rangga pun kesengsem oleh kecantikan putri Sang Lembu Amijaya tersebut. Maka, dengan keberanian yang dimilikinya, Rangga menghadap pada Sang Lembu Amijaya dengan maksud hati meminang Putri Dyah. Namun sayangnya, pinangan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Sang Lembu Amijaya. Dengan hati kecewa, Rangga pun pulang ke kerajaannya.
Rangga tak mau menyerah begitu saja. Sesampainya di Bali, ia pun mencari akal bagaimana keinginannya untuk mempersunting Putri Dyah bisa terlaksana. Rangga pun curhat kepada Dewa. Karena ia raja muda yang dikasihi para dewa, maka Dewa Guru pun memenuhi permintaannya, karena memang Rangga dan Putri Dyah berjodoh.
Dewa Guru bersabda, “Pergilah engkau ke desa Polaman. Di sana engkau akan menemukan sebuah telaga yang jernih airnya dan di dekat telaga itu akan menemukan batu karang. Apabila batu karang itu kau hancurkan maka engkau akan melihat satu lorong rahasia yang menuju ke taman bunga di mana engkau akan menjumpai jodohmu, yaitu Dyah Rangga Munti. Bawalah putri itu pulang dan jadikan permaisurimu.”
Setelah menghaturkan terima kasihnya kepada Dewa Guru, Rangga pun bergegas berangkat ke Singosari bersama Kyai Sembrani. Setibanya di tempat batu karang di Desa Polaman yang dimaksud Dewa Guru, dihancurkannya batu karang tersebut. Setelah muncul lorong, Rangga memasukinya dan benar menjumpai Putri Dyah di taman biasanya. Karena sudah ditakdirkan berjodoh, maka sang putri pun bersedia ikut pulang ke Pulau Bali bersama Rangga. Pasukan gajah putih di bawah pimpinan Ganesha mengawal mereka sampai tiba di Bali.
Tentu saja, hilangnya Putri Dyah menggemparkan Kerajaan Singosari. Raja Sang Lembu Amijaya murka ketika mengetahui putrinya dilarikan oleh raja muda dari Bali yang pernah ditolak pinangannya beberapa waktu lalu. Maka, peperangan antara pasukan Kerajaan Singosari dengan bala tentara dari Bali yang masih tertahan di sekitar Lawang tak dapat terhindarkan. Pertempuran besar pecah di daerah sekitar Bedali, Lawang. Malangnya, Kerajaan Singosari mengalami kekalahan, dan Sang Lembu Amijaya pun melarikan diri ke Goa Polaman yang telah dicipta oleh para dewa dalam usahanya menolong Rangga.
Goa Polaman saat ini masuk ke wilayah Dusun Mlaten, Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Untuk menuju ke area goa tersebut tidak terlalu sulit, pengunjung bisa mencapainya dari arah Jalan Malang-Surabaya, kemudian berjalan ke arah barat setelah Pasar Lawang dan masuk ke Jalan Indrokilo. Lokasi Sumber Polaman sendiri berada di tepi jalan, untuk masuk tidak dikenakan biaya alias gratis.